BI Sulteng Kembangkan Perekonomian Pesantren

BI (1)

PALU, MERCUSUAR – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (25/4/2019) meresmikan pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di Pondok Pesantren Al-Khairaat Madinatul Ilmu, Dolo, Kabupaten Sigi.

Peresmian tersebut merupakan tindak lanjut dari fokus Bank Indonesia terhadap pengembangan ekonomi syariah berbasis di pesantren sejak tahun 2018 lalu sebagai komitmen mewujudkan Indonesia meniadi pusat pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

Kepala BI Sulteng, Miyono menjelaskan, Bank Indonesia mengembangkan ekonomi  syariah dengan melakukan tiga pilar pengembangan antar lain, pemerdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar syariah, dan penguatan assemen, Sumber Daya Manusia (SDM), kelembangaan dan edukasi.

Khusus untuk Sulteng, Pengembangan perekonomi syariah sudah dilakukan dibeberapa pesantren seperti pondok pesantren Al-Khairaat Madinatul Ilmi dengan pengembangan unit usaha air minum dalam kemasan, Pondok Pesantren Hidayatulla dengan pengembangan unit usaha air minum isi ulang, dan Pondok Pesantren Radhatul Mustafa Lil Khairaat dengan pengembangan unit usaha produksi roti.

“Alhamdulillah hasil produksi mereka sangat bagus, pasar mereka sudah ada termasuk Bank Indonesia nanti akan mengunakan produk mereka juga, kita tinggal mengurus berbagai izinnya dan lain-lain,” ujarnya.

Untuk tahun 2019, BI Sulteng juga akan kembali mengembangkan perekonomian syariah di Pondok Pesantren Al-Istiqamaj Ngatabaru dengan unit usaha mini market santri.

Miyono menjelaskan, pengembangan ekonomi syariah dilakukan dengan mengunakan konsep halal, konsep ini dilakukan dengan membuat rantai halal produksi syariah untuk mendukung kesepahaman antar pondok pesantren yang bekerjasama dengan Bank Indonedia agar bisa saling melengkapi kebutuhan masing-masing pondok pesantren.

“Hal ini akan menjadikan pondok pesantren yang satu merupakan pasar dari pondok pesantren lain sehingga potensi ekonomi yang dimiliki benar-benar dimanfaatkan dan kembali kepada pondok pesantren,” jelasnya lagi.RES

 

Pos terkait