PALU, MERCUSUAR – Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sulteng siap mendukung Pemerintah Daerah (Pemda) di Sulteng untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pemanfaatan digital.
Kepala BI Sulteng, Abdul Majid Ikram menjelaskan, Pemda melalui perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) diharapkan menjadi motor utama dalam mendorong pembentukan ekosistem digital di Indonesia, tak terkecuali di daerah. Apalagi ETPD ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendukung inovasi pengintegrasian pengelolaan keuangan daerah, serta mendorong integrasi ekonomi dan keuangan digital.
Majid, sapaan akrabnya mengatakan manfaat yang diperoleh dengan adanya digitalisasi daerah bagi Pemda adalah optimalisasi pengelolaan pendapatan dan belanja Pemda, sedangkan bagi masyarakat adalah pembayaran menjadi lebih mudah.
“Sedangkan tantangan digitalisasi yaitu jaringan infrastruktur pedesaan-kawasan pegunungan dan budaya masyarakat yang masih mengandalkan secara tunai,” jelasnya.
BI Sulteng tentu akan mendukung pemda dalam upaya mengubah transaksi pendapatan dan belanja Pemerintah Daerah dari cara tunai menjadi non tunai berbasis digital.
“Penetapan tarif dalam parkir elektronik di tepi jalan misalnya. Sistem pembayarannya juga bisa dilakukan menggunakan QRIS maupun uang elektronik. Salah satu contohnya yang baru saja diterapkan di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu,” jelasnya.
Majid menjelaskan, sistem ini diharapkan dapat mendorong efisiensi dan sinergitas melalui pemanfaatan teknologi, inovasi produk, dan saluran distribusi. Disisi lain dapat mewujudkan transparansi dalam pengelolaan keuangan dan meningkatkan potensi penerimaan setiap Pemda di Sulteng.
Lanjutnya, Bank Indonesia akan terus bersinergi mendukung digitalisasi daerah, khususnya di Sulteng. Selain High Level Meeting, Sharing session terkait strategi dan timeline ETPD dari setiap Pemda juga disampaikan, sehingga dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi daerah lain dalam mengimplementasikan ETPD.RES