PALU, MERCUSUAR – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen memperkuat bisnis transactional banking. Tujuannya, agar nasabah dapat melakukan transaksi keuangan dengan lebih efektif dan efisien sehingga menunjang produktivitas.
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengungkapkan BNI memiliki tiga inovasi untuk mewujudkan komitmen tersebut.
Pertama, Garansi Bank Online. Inovasi ini memungkinkan nasabah melakukan pengajuan garansi bank sekaligus memonitor proses sampai dengan penyelesaian transaksi melalui platform BNIDirect.
Kedua, solusi financing. Nasabah dapat melakukan transaksi supply chain dengan vendor dan supplier melalui platform Financial Supply Chain Management (FSCM).
Ketiga, open banking solution berupa application programming interface (API), yakni API Corporates. Solusi ini dapat mengintegrasikan aplikasi sistem nasabah dengan layanan transaksional BNI.
Saat ini, BNI memiliki lebih dari 283 jenis API Corporates. Sudah ada lebih dari 4.000 mitra yang menggunakannya. Adapun mitra BNI API Corporates terdiri dari kementerian dan lembaga, badan usaha milik negara (BUMN), serta perusahaan multinasional.
“Walaupun masih pandemi, secara year on year (yoy) BNI mencatat peningkatan sebesar 16,4 persen untuk pengguna layanan transactional banking. Pada Juni 2020, tercatat terdapat 58,6 ribu pengguna pada Juni 2020. Angka tersebut naik menjadi 68,2 ribu pengguna pada Juni 2021,” tutur Sis Apik dilansir dari Kompas.com, Kamis (23/9/2021).
Sis Apik mengatakan, tren pendapatan fee based income (FBI) dari bisnis transactional banking juga meningkat secara yoy. Hingga Semester I 2021, FBI mencapai 37,9 persen dengan volume transaksi ekuivalen rupiah tumbuh 11 persen. Hal itu membuat saldo rata-rata current account tumbuh 8,6 persen.
“Kami sangat yakin tren pendapatan dari bisnis transaksional terus meningkat secara solid seiring dengan kondisi market yang mulai membaik serta pertumbuhan ekonomi dan ekosistem yang positif,” ujarnya.
Sis berharap, bisnis transactional banking dapat menghasilkan FBI yang berlipat hingga akhir 2021.
Sebagai informasi, bukan hanya tiga inovasi di atas yang dilakukan BNI untuk mendukung transactional banking. BNI juga terus melakukan modernisasi infrastruktur transaksional.
BNI membangun platform terintegrasi pada Cash Management System BNIDirect. Selain itu, BNI melakukan pengayaan fitur lain, seperti BNI Trade Online dan virtual account.
“Kami optimistis bisnis transactional banking dan solusinya, khususnya yang didesain untuk institusi korporasi, dapat berkontribusi optimal pada total FBI BNI pada akhir 2021,” kata Sis Apik. KPS/MS