JAKARTA, MERCUSUAR – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi salah satu dari 21 bank yang ditunjuk Bank Indonesia (BI) untukmenerapkan BI Fast Payment (BI-FAST) tahap pertama. Dalampenerapannya, BRI akan menggunakan kanal digital banking BRImo dan Cash Management System (CMS).
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani menjelaskan, BRI telahmelakukan uji coba penerapan untuk memastikan operasional BI-Fast berjalan secara aman, cepat, dan efisien. Lebih lanjut, Handayani menyebut adanya BI-FAST memberikan banyak manfaatbagi nasabah.
Pertama, penerapan BI-FAST dapat dilakukan 24 jam dalam 7 harisecara realtime, baik dari segi transaksi mau pun settlement-nya. Kedua, adanya fitur proxy address enabled yang menunjangkerahasiaan transaksi lantaran dapat menggunakan nama alias ketikabertransaksi.
Ketiga, biaya transaksi lebih murah. BI menetapkan harga transaksidari BI ke bank peserta BI-FAST menjadi Rp19 per transaksi. Sementara harga transaksi dari bank peserta BI-FAST ke nasabahdipatok maksimal Rp2.500 atau lebih rendah dibandingkansebelumnya yang menyentuh Rp6.500.
“BRI telah melakukan semua skenario test di fase industrial testbersama BI dan peserta BI-FAST tahap 1. Saat ini BBRI sedangmelakukan internal testing lanjutan agar dapat menyesuaikanagenda live BI-FAST tahap 1,” ungkap Handayani, Jumat (17/12).
Berbarengan dengan uji coba internal, Handayani mengungkapkanBRI juga tengah melakukan finalisasi Standard Operating Procedure (SOP) sambil menunggu progress kenaikan success ratedan secara rutin mengevaluasi operasional BI-FAST demi terusmeningkatkan kualitas layanan.
“BRI termasuk salah satu dari 21 peserta yang akanmengimplementasikan BI-FAST di tahap pertama, di mana dijadwalkan live pada bulan Desember 2021. Paralel dengan itu, BRI sedang melakukan finalisasi penyusunan SOP dan menungguprogress kenaikan success rate baik di Industri dan BRI sebesar99,5% baik untuk incoming dan outgoing, serta melakukan evaluasisecara mingguan untuk gradual rollout ke nasabah” pungkasHandayani.RES/*