PALU, MERCUSUAR – Bulog secara serentak meluncurkan Operasi Pasar (OP) Ketersediaan Pasokan Stabilisasi Harga (KPSH) beras, Kamis (3/1/2019).
Di Sulteng, peluncuran dipusatkan di gudang Bulog Divisi Regional Sulteng, Jalan RE Martadinata Palu.
Kepala Bulog Divre Sulteng, Khozin menyatakan, beras yang dilaunching tersebut dikhususkan untuk komoditas beras PSO atau beras medium.
Sedangkan untuk jumlah beras operasi pasar, nanti tergantung permintaan dari toko dan kios yang melaksanakannya. Untuk tahap awal di 2019, Bulog Divre Sulteng secara langsung menerjunkan 14 ton beras medium di Pasar Inpres Manonda, Pasar Inpres Masomba dan Pasar Tavajuka.
“Beras OP itu juga bisa didapatkan di Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan perpanjangan Bulog di lingkungan masyarakat. Termasuk juga beberapa kios yang ada di pasar Inpres (Manonda), Masomba dan juga Tavajuka yang permintaannya cukup banyak,” ujarnya.
Lebih jauh ditambahkan, OP ini akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan, mengingat program ini merupakan salah satu upaya pihaknya untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
Bulog juga memberikan harga yang sangat murah untuk beras medium, yakni hanya Rp8.100/kilogram untuk pedagang yang mengambil sendiri ke gudang Bulog. Sedangkan beras yang diantar langsung ke pedagang dikenakan Rp8.300/kilogram.
“Untuk itu kita berharap pedagang menjual harga ecernya tidak lebih tinggi dari Rp9.000/kilogramnya. Kita juga akan terus memenuhi stok kebutuhan pasar karena stok kita masih aman hingga lima bulan ke depan,” jelasnya.
Dalam pelepasan 14 ton beras medium pada launching tersebut, hadir Kepala BI Sulteng, Miyono didampingi Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setdaprov, Bunga Elim Somba, Kepala Dinas Perindag dan Satgas Pangan Polda Sulteng.RES