SIGI,MERCUSUAR- Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), Perum Perumnas dan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero), bersinergi untuk memberikan bantuan di bidang pendidikan berupa dana untuk membangun sekolah yang terdampak bencana.
Plt Pimpinan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) Dewa Agung Rudy mewakili Tiga BUMN kepada wartawan media ini, Kamis (26/9/2019) mengatakan, gedung sekolah yang dibangun ada dua unit pertama Gedung SDN I Biromaru, Kecamatan Sigi Biromaru dan Gedung SDN II Tulo, Kecamatan Dolo.
Setiap pembangunan sekolah anggaran yang diberikan sebanyak Rp200 juta per sekolah, dan ada dua sekolah sehingga anggaran yang di berikan sebesar Rp400 juta.
“Sebenarnya anggaran pembangunan gedung setiap sekolah Rp200 juta lebih, namun anggaran dari kami Rp200 juta, jika ada lebihnya itu bantuan dari pihak lain,” jelas Dewa.
Dia berharap, semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak yang tinggal di Kecamatan Dolo dan Kecamatan Sigi Biromaru. Sehingga mereka bisa melanjutkan pendidikan untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Menurut Dewa, bantuan ini kami harapkan dapat membantu anak-anak yang terdampak bencana gempa dan likuefaksi, sehingga mereka dapat kembali melanjutkan pendidikan untuk menggapai cita-cita mereka.
Penyerahan bantuan SDN II Tulo Kecamatan Dolo, ditandai dengan penandatanganan berita acara antara Plt Pimpinan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) Dewa Agung Rudy, Perum Perumnas diwakili oleh Rini Isrofiyah, Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan dan Hukum PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Edi Winarto dan Direktur Yayasan Hunian Rakyat Caritra Dr.Mahditia Paramita dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sigi Kaimudin yang disaksikan anggota DPRD Kabupaten (Dekab) Sigi Mohamad Umar.
Direktur Yayasan Hunian Caritra Sulteng Mohamad Riflan dalam sambutannya mengatakan, sinergi BUMN merupakan satu group banyak membantu di berbagai tempat salah satunya di Sulteng.
Awalnya kami prihatin dengan kondisi sekolah anak-anak, karena waktu kita mulai menginisiasi sekolah ini waktu mereka masih belajar di tenda. Karena satu tenda diisi sampai enam kelas, kita berusaha bagaimana caranya untuk dapat dana, kalau berharap dana dari pemerintah agak lambat.
Sebelumnya Yayasan Hunian Caritra, pernah bermitra dengan Perum Perumnas Sinergi BUMN. Jadi kita mengajukan ke mereka, apakah mereka bisa bantu sekolah ini. Sebenarnya sekolah yang mau dibantu adalah sekolah yang rusak berat, tapi sekolah yang rusak berat banyak ditangani oleh pemerintah.
Sebelum memberikan bantuan kami melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sigi terkait sekolah yang perlu dibantu dan belum dibantu dari lembaga lain.
“Sekolah yang sudah kami bangun sebanyak dua gedung sekolah yakni SDN I Sigi Biromaru satu gedung dua ruang kelas baru (RKB) dan SDN II Tulo Kecamatan Dolo, setiap gedung sekolah disertai rak buku dan isinya,” tutup Riflan.AJI