- Sulteng hasilkan 10 start up
PALU, MERCUSUAR – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng menggelar kegiatan bimbingan teknis star up teknologi informasi dengan tema inkubator bisnis teknologi informasi maleo techno center.
Star up adalah organisasi perusahaan bisnis yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Istilah star up biasanya lebih identik dengan bisnis dibidang teknologi, web, interner dan yang berhubungan dengan ranah tersebut.
Kepala Bidang Fasilitasi Informasi Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Irwansyah saat membuka kegiatan itu mengatakan potensi pengguna internet yang semakin meningkat dari tahun ke tahun merupakan suatu peluang untuk mendirikan star up. Saat ini banyak start up bermunculan dengan jumlah 1500 start up lokal.
Sulteng memiliki potensi sebagai daerah industri dan tidak boleh kalah dengan daerah lain yang sudah maju termasuk di sektor industri kreatif digital. Potensi utama pasar sangat besar karena ada populasi sekitar 2,87 juta penduduk Sulteng.
Selain itu, masih banyak potensi yang bisa dimanfaatkan industri kreatif digital, tinggal bagaimana membangun kompetensi dan ekosistem yang mendukung. Saat ini yang menjadi tantangan adalah banyak sumber daya manusia tamatan perguruan tinggi khususnya dibidang teknologi informasi menganggur.
“Saat ini kita sudah memiliki inkubator bisnis teknologi informasi Maleo Techno Center Sulteng yang dibentuk pada 2013 oleh Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Disperindag yang sudah melahirkan beberapa start up yang menjadi cikal bakal untuk mendukung ekosistem industi kreatif digital di daerah ini,” ujarnya didepan puluhan peserta start up yang dilaksanakan disalah satu cafe di Kota Palu, Kamis (20/6/2019).
Irwansyah menjelaskan, lembaga inkubator bisnis teknologi informasi berperan sangat penting karena pada umumnya perusahaan pemula sangat rentan terhadap kegagalan atau kebangkrutan terutama di fase awal pendirian. Kegagalan tersebut disebabkan karena kekurangan modal, manajemen bisnis yang belum baik, dan minimnya pengalaman di dunia bisnis. HAI