PALU, MERCUSUAR – Persaiangan pasar dalam penjualan rumah subsidi di Kota Palu dan Sigi dinilai sebagian pengembang sudah tidak berjalan tidak sehat. Pasalnya, beberapa pengembang perumahan memberikan program promo bebas uang muka, biaya notaris dan pembebasan biaya lainnya yang membuat jatuh harga properti.
Dirut Jingga Land Property, Fahri Andi Basso mengakui pihaknya memberikan promo bebas DP karena lokasi perumahan yang dibangunnya terletak di wilayah Petobo yang dalam bayangan orang adalah daerah rawan bencana sehingga diberikan iming-iming bebas DP.
“Perumahan yang kami bangun di Petobo yang dalam benak sebagian orang ada rawan bencana, padahal tidak semua wilayah Petobo rawan bencana seperti perumahan Jingga Land yang tidak terdampak likuefaksi,” ujarnya, sembari menambahkan untuk mendongkrak penjualan segala trik penjualan harus dilakukan agar rumah yang dibangun bisa terjual.
Dirut PT Borobudur Property, Dedy Prasetyo yang membangun perumahan di Kalukubula mengaku sempat kesulitan dalam menjual rumahnya tetapi pihaknya tidak memberikan promo bebas DP karena lokasi perumahannya strategis dan hanya memperbanyak ruang terbuka hijau seperti pembangunan taman dan jalan pedestrian agar calon konsumen tertarik.
“Alhamdulillah setelah kami membangun ruang terbuka hijau dan membuat taman penjualan rumah di tempat kami meningkat,” ujarnya.
Perang harga penjualan rumah subsidi dengan promo bebas DP dinilai sebagian pengembang menguntungkan dari sisi penjualan karena konsumen mencari rumah dengan tawaran seperti itu tanpa memperhatikan kualitas bangunan dan ketersediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum. HAI