Hannah Bootcamp Batch 2: Masyarakat Sulawesi Tengah Semakin Melek Keuangan

PALU, MERCUSUAR – Hannah Asa Indonesia sukses menggelar “Hannah Bootcamp Batch 2” pada Minggu (10/11/2024), mengusung tema “Smart Financial Journey With Hannah.” Acara ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya generasi muda dan perempuan, sebagai langkah penting menuju kesejahteraan ekonomi yang lebih baik.

Founder Hannah Asa Indonesia, Mardiyah, menjelaskan bahwa bootcamp ini bertujuan membekali masyarakat, terutama perempuan muda, dengan pengetahuan finansial sejak dini. “Mendidik satu perempuan berarti mendidik satu generasi. Literasi keuangan adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan, dan dengan belajar sejak dini, kita bisa mencetak SDM yang cerdas finansial untuk masa depan Indonesia dan Sulawesi Tengah yang lebih maju,” ungkap Mardiyah pada Selasa (12/11/2024).

Pendidikan Keuangan untuk Semua Kalangan

Bootcamp Batch 2 ini terbuka bagi masyarakat umum, ASN, karyawan, ibu rumah tangga, pelaku UMKM, mahasiswa, dan pelajar. Langkah ini diambil setelah melihat antusiasme pada batch pertama, yang hanya melibatkan mahasiswa di Kota Palu dan sekitarnya. Mardiyah menekankan bahwa pendidikan ini diharapkan menjadi “rantai kebaikan,” di mana peserta dapat membagikan ilmu yang mereka peroleh kepada komunitas mereka, termasuk masyarakat desa.

“Bootcamp ini bukan sekadar pelatihan, tapi perjalanan pembelajaran yang komprehensif melalui presentasi interaktif, diskusi kelompok, studi kasus, dan simulasi anggaran,” jelas Mardiyah.

Penguatan Literasi di Tengah Tantangan Finansial

Mardiyah menambahkan, salah satu tujuan bootcamp adalah membantu peserta beradaptasi dengan tantangan keuangan masa kini, seperti jebakan pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol). Diharapkan, warga Sulawesi Tengah mampu membangun kolaborasi dalam komunitas untuk meningkatkan literasi keuangan di berbagai tingkat.

Menghadirkan Narasumber Kompeten

Hannah Bootcamp Batch 2 menghadirkan narasumber berpengalaman, termasuk Bernd Michael Unger, Kepala Penasihat Teknis KfW untuk Forest Programme III – Sulawesi, dan Urfia Ikromah, akuntan berpengalaman yang pernah bekerja di Kementerian Keuangan. Kehadiran mereka memperkaya wawasan peserta tentang pengelolaan keuangan yang tepat.

Dr. Adrian Rustam, Founder Orca Dental Studio Palu, yang ikut serta dalam bootcamp ini, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu, terutama dalam mengatur keuangan pribadi. “Ini sangat membantu kita memahami pengelolaan keuangan, terutama bagi generasi muda dalam menata anggaran, tabungan, dan investasi,” ujarnya. Adrian juga berharap program ini berkelanjutan karena literasi keuangan membutuhkan pembelajaran berkesinambungan.

Antusiasme Peserta dari Berbagai Kalangan

Rizky Alfiaty, dosen Universitas Tadulako, memuji materi yang mudah dipahami sehingga membuat peserta lebih melek keuangan. “Materinya sangat relevan, kita jadi tahu pentingnya membagi pos pengeluaran setiap bulan dan bagaimana merencanakan keuangan untuk masa tua,” ucapnya.

Salah satu peserta dari kalangan mahasiswa, Carolina Gaudensia, mengaku kegiatan ini sangat menyenangkan dan membuka matanya terhadap kesalahan dalam mengelola keuangan. “Sekarang saya lebih paham cara mengatur keuangan dengan benar. Harapannya, Hannah Asa Indonesia terus menyelenggarakan bootcamp semacam ini agar semakin banyak yang terbantu,” ujarnya.

Dukungan Penuh dari Mitra Lokal

Hannah Bootcamp Batch 2 mendapat dukungan penuh dari Kabar Sulteng, Hannah Homestay, dan Orca Dental Studio Palu. Dengan respons positif dari peserta, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan untuk meningkatkan literasi keuangan di Sulawesi Tengah.

Bootcamp ini tidak hanya sekadar pelatihan, namun menjadi landasan penting untuk membangun generasi yang melek finansial, menjadikan Sulawesi Tengah sebagai wilayah yang semakin siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan.

Pos terkait