PALU, MERCUSUAR – Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah (Sulteng) hari ini (19/8/2022) akan membuka layanan penularan unang rupiah emisi tahun 2022 yang dijadwalkan akan dibuka di Lapangan Vatulemo.
Layanan penukaran uang rupiah emisi 2022 melalui kas keliling BI Sulteng tersebut akan dilakukan secara terbatas karena saat ini masih dalam tahap atau proses pengenalan kepada masyarakat.
Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah BI Sulteng, Rachmat Hendrawan Saputra menjelaskan, BI Sulteng melalui kas kelilingnya nanti akan membatasi setiap orangnya hanya dapat menukar uang emisi 2022 maksimal lima paket senilai Rp 1 juta.
“Kita batasi masing-masing masyarakat bisa menukar mulai dari saru paket senilai Rp200ribu dan maksimal lima paket senilai Rp1juta,” ujarnya.
Untuk bisa melakukan penukaran, masyarakat Kota Palu dan sekitarnya harus melakukan pendaftaran minimal H-1 (kemarin, red) melalui pintar.bi.go.id.
Selain di Lapangan Vatulemo Palu, kas keliling khusus pelayanan penukaran uang rupiah emisi 2022 ini akan kembali dibuka pada tanggal 23 Agustus 2022 mendatang di Taman GOR Reborn Palu.
Kepala BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat menjelaskan, peluncuran uang rupiah emisi 2022 tersebut merupakan evaluasi secara berkala terhadap uang Rupiah yang beredar atas masukan dan pandangan dari masyarakat dan berbagai pihak/stakeholder diantaranya sejarawan, budayawan, tokoh agama), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal).
Dirinya menjelaskan berdasarkan evaluasi dan masukan masyarakat,perlu ada penguatan terhadap uang rupiah yang beredar saat ini khususnya uang rupiah kertas.
“Penguatan yang diperlukan tersebut terbagi ke dalam tigaaspek meliputi penguatan desain agar semakin mudah dikenali, keandalan unsur pengaman (security features) agar semakin sulit dipalsukan, dan ketahanan bahan uang (durability) agar semakin panjang masa edar serta penguatan pada tiga aspek tersebut selanjutnya menjadi dasar bagi bank,” jelasnya.
Dirinya menjelaskan, Bank Indonesia berupaya menyediakan uang rupiah yang semakin berkualitas dan terpercaya sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah NKRI. Dengan meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kebanggaan masyarakat untuk menggunakan uang Rupiah dan menjaga reputasi uang Rupiah sebagai salah satu simbol kedaulatan negara.
Uang Rupiah kertas emisi 2022 tersebut bukan merupakan Uang Rupiah Khusus (URK) sehingga akan senantiasa dicetak untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai.
Uang Rupiah emisi 2022 berupa uang rupiah kertas yang terdiri dari tujuh pecahan, yaitu Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 serta merupakan alat pembayaran sah yang berlaku dan dapat digunakan bertransaksi di seluruh wilayah NKRI.
Pihak BI Sulteng akan menyediakan 10.800.000 lembar Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022) untuk didistribusikan ke seluruh daerah di Provinsi Sulteng.
“10.800.000 lembar Uang TE 2022 tersebut didistribusikan secara bertahap ke seluruh daerah di Sulteng melalui kas-kas titipan BI mulai hari ini,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulteng Dwiyanto Cahyo Sumirat saat memperkenalkan Uang TE 2022 di Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulteng di Kota Palu, Kamis.
Nantinya, kata Dwiyanto, masyarakat dapat menukar uang rupiah kertas tahun emisi lama dengan uang rupiah kertas tahun emisi baru tersebut di bank-bank yang ada di seluruh daerah maupun di Kantor Perwakilan BI Sulteng serta di kas penukaran uang keliling yang disediakan oleh Kantor Perwakilan BI Sulteng.
Untuk saat ini pihaknya membatasi jumlah Uang TE 2022 yang dapat ditukarkan oleh masyarakat. Maksimal hingga Rp200.000 agar semua orang dapat memperoleh uang kertas baru itu.
“Saat ini masyarakat harus mendaftar di aplikasi PINTAR pada laman https://pintar.bi.go.id terlebih dulu untuk memperoleh Uang TE 2022. Aplikasi tersebut dapat diakses mulai 18 Agustus pukul 12.00 WITA dengan jadwal penukaran uang mulai 19 Agustus. Jika sudah maka masyarakat dapat melakukan penukaran,” ujarnya. RES
PALU, MERCUSUAR – Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah (Sulteng) hari ini (19/8/2022) akan membuka layanan penularan unang rupiah emisi tahun 2022 yang dijadwalkan akan dibuka di Lapangan Vatulemo.
Layanan penukaran uang rupiah emisi 2022 melalui kas keliling BI Sulteng tersebut akan dilakukan secara terbatas karena saat ini masih dalam tahap atau proses pengenalan kepada masyarakat.
Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah BI Sulteng, Rachmat Hendrawan Saputra menjelaskan, BI Sulteng melalui kas kelilingnya nanti akan membatasi setiap orangnya hanya dapat menukar uang emisi 2022 maksimal lima paket senilai Rp 1 juta.
“Kita batasi masing-masing masyarakat bisa menukar mulai dari saru paket senilai Rp200ribu dan maksimal lima paket senilai Rp1juta,” ujarnya.
Untuk bisa melakukan penukaran, masyarakat Kota Palu dan sekitarnya harus melakukan pendaftaran minimal H-1 (kemarin, red) melalui pintar.bi.go.id.
Selain di Lapangan Vatulemo Palu, kas keliling khusus pelayanan penukaran uang rupiah emisi 2022 ini akan kembali dibuka pada tanggal 23 Agustus 2022 mendatang di Taman GOR Reborn Palu.
Kepala BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat menjelaskan, peluncuran uang rupiah emisi 2022 tersebut merupakan evaluasi secara berkala terhadap uang Rupiah yang beredar atas masukan dan pandangan dari masyarakat dan berbagai pihak/stakeholder diantaranya sejarawan, budayawan, tokoh agama), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal).
Dirinya menjelaskan berdasarkan evaluasi dan masukan masyarakat,perlu ada penguatan terhadap uang rupiah yang beredar saat ini khususnya uang rupiah kertas.
“Penguatan yang diperlukan tersebut terbagi ke dalam tigaaspek meliputi penguatan desain agar semakin mudah dikenali, keandalan unsur pengaman (security features) agar semakin sulit dipalsukan, dan ketahanan bahan uang (durability) agar semakin panjang masa edar serta penguatan pada tiga aspek tersebut selanjutnya menjadi dasar bagi bank,” jelasnya.
Dirinya menjelaskan, Bank Indonesia berupaya menyediakan uang rupiah yang semakin berkualitas dan terpercaya sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah NKRI. Dengan meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kebanggaan masyarakat untuk menggunakan uang Rupiah dan menjaga reputasi uang Rupiah sebagai salah satu simbol kedaulatan negara.
Uang Rupiah kertas emisi 2022 tersebut bukan merupakan Uang Rupiah Khusus (URK) sehingga akan senantiasa dicetak untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai.
Uang Rupiah emisi 2022 berupa uang rupiah kertas yang terdiri dari tujuh pecahan, yaitu Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 serta merupakan alat pembayaran sah yang berlaku dan dapat digunakan bertransaksi di seluruh wilayah NKRI.
Pihak BI Sulteng akan menyediakan 10.800.000 lembar Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022) untuk didistribusikan ke seluruh daerah di Provinsi Sulteng.
“10.800.000 lembar Uang TE 2022 tersebut didistribusikan secara bertahap ke seluruh daerah di Sulteng melalui kas-kas titipan BI mulai hari ini,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulteng Dwiyanto Cahyo Sumirat saat memperkenalkan Uang TE 2022 di Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulteng di Kota Palu, Kamis.
Nantinya, kata Dwiyanto, masyarakat dapat menukar uang rupiah kertas tahun emisi lama dengan uang rupiah kertas tahun emisi baru tersebut di bank-bank yang ada di seluruh daerah maupun di Kantor Perwakilan BI Sulteng serta di kas penukaran uang keliling yang disediakan oleh Kantor Perwakilan BI Sulteng.
Untuk saat ini pihaknya membatasi jumlah Uang TE 2022 yang dapat ditukarkan oleh masyarakat. Maksimal hingga Rp200.000 agar semua orang dapat memperoleh uang kertas baru itu.
“Saat ini masyarakat harus mendaftar di aplikasi PINTAR pada laman https://pintar.bi.go.id terlebih dulu untuk memperoleh Uang TE 2022. Aplikasi tersebut dapat diakses mulai 18 Agustus pukul 12.00 WITA dengan jadwal penukaran uang mulai 19 Agustus. Jika sudah maka masyarakat dapat melakukan penukaran,” ujarnya. RES