PALU,MERCUSUAR – Tingkat isian armada angkutan darat hingga saat ini masih belum maksimal, karena dampak wabah virus corona terhadap kegiatan masyarakat dan ekonomi masih kuat. Hingga kini, laju bisnis angkutan darat masih sangat tertekan.
Dampak pandemi sangat berpengaruh terhadap jasa angkutan darat yang mengakibatkan sepi penumpang. Salah satu yang merasakan pukulan bisnis di masa pandemi ini yakni PO Tenaga Selamat.
Sabri, pemilik agen angkutan darat PO Tenaga Selamat mengaku mengalami penurunan dratis sejak awal pandemi hingga pemberlakuan yang mengharuskan setiap armada dan penumpang membawa surat hasil swab test dan surat wajib vaksinasi.
“Banyak yang batal berangkat karena harus memperlihatkan surat swab dan vaksinasi jadi penumpang mengurunkan niat untuk tidak berangkat,” ujarnya. Jum’at (17/9/2021).
Sabri menjelaskan, selama pandemi pendapatannya menurun drastis apalagi adanya ketentuan setiap armada atau bus hanya bisa diisi 50 persen penumpang dari total kursi yang disediakan.
“Untuk dapat 15 penumpang dalam satu armada pun kami sudah bersyukur,” jelasnya.
Dampaknya pun berpengaruh dengan gaji beberapa supir armada karena menyusuaikan dengan pendapatan di masa pandemi saat ini yang sangat berpengaruh dengan perekonomian di sektor transportasi.
“Mau tidak mau kita pun harus ikut menurunkan gaji supir, karena pandapatan kita memang sudah cukup memprihatinkan,” jelasnya.MG2/RES