PALU, MERCUSUAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng merilis volume ekspor Sulteng sepanjang Juni 2019, sebesar 431,19 juta dolar atau turun sebesar 3,26 juta dolar dibandingkan bulan sebelumnya. Kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai 313,64 juta dolar atau 72,74 persen dari total ekspor Sulteng.
Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar saat rilis perkembangan ekonomi di kantor BPS Sulteng, Kamis (1/8/2019) mengatakan besi dan baja, bahan bakar mineral, dan bahan kimia anorganik. Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relative kecil masing-masing di bawah 1 persen.
Selama Januari hingga Juni 2019, kelompok besi dan baja mendominasi pangsa pasar ekspor senilai 1,889,84 juta dolar. Sementara itu, kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya terhadap total ekspor masih dibawa 4 persen.
Negara tujuan ekspor utama Sulteng pada Juni ialah Korea Selatan yang mencapai 105,18 juta dolar (24,39 persen) dari total nilai ekspor. Diikuti Taiwan senilai 79,65 juta dolar, Jepang 63,50 juta dolar, dan Tiongkok senilai 55,84 juta dolar.
Namun, pangsa pasar ekspor Sulteng periode Januari hingga Juni masih didominasi Tiongkok sebesar 679,28 juta. Dan komoditas ekspor bukan bahan mineral mentah tetapi sudah diolah sehingga memberikan nilai tambah bagi industry.
Kegiatan ekspor Sulteng didominasi Pelabuhan Kolonodale dengan volume 1,904,72 juta dolar (71,25 persen, disusul Luwuk senilai 706,42 juta dolar, dan Pantoloan 10,26 juta dolar. HAI