KEK Diminta Genjot Investasi, Airlangga Contohkan Morowali

Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. FOTO: ANTARA

JAKARTA, MERCUSUAR – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Kawasan Industri memiliki pengaruh besar terhadap kondisi ekonomi bangsa. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menyebut industri di Morowali sebagai contoh pemicu pertumbuhan ekonomi.

Salah satu penyumbang kinerja solid perekonomian nasional yang tumbuh sebesar 5,12% (yoy) pada kuartal II-2025, yaitu komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi yang naik 6,99% (yoy). Peningkatan investasi ini sejalan dengan peningkatan capaian investasi di Kawasan KEK. Hal ini diklaim Airlangga Hartarto, seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

“Salah satu capaian investasi yang meningkat adalah di Kawasan Ekonomi Khusus, dan dari segi produksi kita lihat bahwa industri pengolahan itu kontribusinya 18,67%. Nah, kita baru masuk menjadi negara industri kalau kontribusi dari industrinya di atas 20%,” katanya, ketika membuka Rapat Kerja Nasional dan Evaluasi Kinerja KEK Semester I Tahun 2025, di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Oleh karena itu, Airlangga mengungkapkan target kepada seluruh Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK untuk mendorong investasi dan meningkatkan kontribusi sektor industri pengolahan kepada PDB.

Airlangga yang juga merupakan Ketua Dewan Nasional KEK, meyakini keberadaan KEK, Kawasan Industri (KI), dan investasi yang masuk akan dapat mempertahankan kinerja baik pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah.

Seperti halnya pertumbuhan ekonomi di Pulau Sulawesi yang secara regional lebih tinggi dari rata-rata nasional dengan adanya kawasan industri seperti di Morowali dan Bantaeng.

Lebih lanjut, dalam Rapat Terbatas pada 22 Juli 2025 lalu, Presiden Prabowo Subianto secara langsung telah memberi arahan kepada para pimpinan BUPP KEK untuk mendorong percepatan realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja di masing-masing KEK.

“Kita berharap bahwa KEK ini bisa menjadi pengungkit pertumbuhan perekonomian nasional. Arahan Bapak Presiden bahwa dalam tiga tahun ke depan pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai 8%. Kuncinya hanya dua, kesatu adalah KEK, dan kedua digitalisasi. Tidak ada pengungkit yang bisa lebih cepat mengakselerasi ekonomi daripada dua sektor tersebut,” pungkas Airlangga. CNBC/TMU

Pos terkait