PALU, MERCUSUAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Sulteng mencatat kenaikan tarif angkutan udara menjadi penyumbang inflasi tertinggi pada Desember 2018, diikuti komoditas ikan ekor kuning, ikan cakalang, teri, dan seng.
“Secara umum kenaikan inflasi Desember 1,10 persen ini dipengaruhi kenaikan tarif angkutan udara, walaupun terjadi gempa, tarif angkutan udara tidak mengalami penurunan dan aktivitas masyarakat dalam menggunakan moda pesawat tetap tinggi,” kata Kepala BPS Perwakilan Sulteng, Faizal Anwar di kantornya, Rabu (2/1/2019).
Faizal mengapresiasi kinerja Tim Pengendalian inflasi Daerah (TPID) yang bisa melakukan pengendalian inflasi karena tiga tahun berturut-turut setiap Desember angka inflasi diatas dua persen. Apalagi Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala terdampak bencana alam dipenghujung September 2018 lalu.
Ditambahkan Faizal, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2018 secara kumulatif tercatat sebesar 6,46 persen. Angka ini melebihi target yang ditetapkan TPID Sulteng dan Bank Indonesia. HAI