JAKARTA, MERCUSUAR – Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang melakukan kegiatan operasi untuk sektor hulu migas di wilayah kerja Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan tugas melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi dibawah pengawasan SKK Migas.
Wilayah Kerja Produksi (WKP) JOB Tomori adalah Blok Senoro-Toili dengan dua lapangan fasilitas produksi, yaitu Lapangan Gas Senoro di Kabupaten Banggai dan Lapangan Tiaka di Kabupaten Morowali Utara (Morut).
Hal itu disampaikan Relation Security & ComDev (Manager JOB Tomori), Agus Sudaryanto melalui sambungan seluler dari Jakarta, Kamis (10/2/2022).
Dijelaskannya, Lapangan Gas Senoro merupakan proyek infrastruktur migas terbesar di Sulawesi dengan kemampuan produksi sebesar 310 MMSCFD yang dialirkan untuk memenuhi pasokan gas kepada PT Donggi Senoro LNG, PT Panca Amara Utama dan PLN.
Lapangan Gas Senoro, katanya,terdapat Lapangan Minyak Tiaka yang semenjak April 2016 dilakukan temporary shut-in karena pertimbangan keekonomian (negative cash flow).
“Kegiatan eksplorasi dan pengembangan JOB Tomori terus dilaksanakan untuk menambah cadangan migas baru dan mengelolanya sebagai sumur produksi, baik untuk Lapangan Gas Senoro maupun Lapangan Minyak Tiaka,” terang Agus.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, lanjutnya, JOB Tomori telah melakukan aktivitas eksplorasi, diantaranya kegiatan Geologi dan Geofisika (G&G) serta kegiatan survei seismik 2D dan 3D, untuk pemetaan cadangan sumber daya migas di bawah tanah pada tahun 2019. Kemudian melakukan Geology, Geophysic & Reservoir (GGC) Study pada tahun 2021, untuk mematangkan prospek di Lapangan Minyak Tiaka. Melakukan studi upside potensial pada Lapangan Gas Senoro untuk selanjutnya dikembangkan.
“Dari upaya eksplorasi dalam rangka pengembangan produksi tersebut diatas, prospek cadangan gas Lapangan Senoro ‘berbuah manis’ yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Namun untuk Lapangan Minyak Tiaka, dikarenakan merupakan lapangan yang marginal maka masih diperlukan kajian-kajian lanjutan guna mengoperasikan kembali,” ujarnya.
Ditambahkan dia, semenjak Lapangan Minyak Tiaka dinyatakan temporary shut–in, JOB Tomori telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun di daerah guna mengantisipasi dampak yang tidak diinginkan.
“Dengan harapan semua pihak Lapangan Minyak Tiaka dapat beroperasi kembali nantinya,” kata Agus. PAR/*