PALU, MERCUSUAR – Otoritas Jasa Keuangan merilis Agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) di Sulteng mencapai 9,977 agen laku pandai yang tersebar di 12 Kabupaten dan 1 kota di Sulteng.
Program layanan laku pandai ini sudah dilaksanakan oleh 10 bank umum dan 2 bank syariah yang ada di Sulteng. Wilayah yang paling banyak memiliki agen laku pandai adalah Kabupaten Parigi dengan jumlah 1,685 agen. Kemudian Kabupaten Toli-toli sebanyak 1,492 agen.
“Jadi total jumlah agen laku pandai yang tercatat hingga Januari sebanyak 9,977 agen yang dijalankan 12 bank dan tersebar diseluruh wilayah Sulteng,” papar Wakil Kepala OJK Sulteng, Amiruddin beberapa waktu lalu di Palu.
Dijelaskan Amiruddin, keberadaan agen laku pandai menjadi perpanjangan bagi perbankan karena dapat mengurangi biaya operasional dan memberikan keuntungan bagi agen karena mendapat komisi dari setiap transaksi yang dilakukan.
“Kami mendorong optimalisasi agen laku pandai agar bisa cepat melayani kebutuhan masyarakat terkait transaksi keuangan,” ungkapnya.
Bank Mandiri merupakan salah satu bank yang mempunyai agen laku pandai sebanyak 433 agen hingga Januari 2020. Total transaksi agen sudah mencapai lebih dari 24 ribu transaksi dengan sales volume mencapai lebih dari Rp23 miliar. Dari 433 agen tersebut, Bank Mandiri Area Palu telah membuka lebih dari 8 ribu rekening tabungan baru dengan total saldo lebih dari Rp36 miliar.
“Agen Mandiri yang memenuhi syarat dapat mengajukan fasilitas KUR untuk peningkatan modal usaha,” ungkap Branch Manager Bank Mandiri Area Palu, Zuhri. HAI