PALU, MERCUSUAR – Rentang tiga tahun terakhir kegiatan lelang di perbankan mengalami penurunan karena rendahnya penjualan asset melalui pelelangan. Dari sekira 45 ribu kegiatan lelang asset perbankan hanya 13 persen yang laku terjual.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Lelang Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Suluttenggomalut, Neil Prayoga saat kegiatan sosialisasi kebijakan lelang di Swissbell Hotel, Rabu (25/9/2019).
Menurut Neil, potensi lelang terbanyak ada di industry perbankan karena banyak asset yang bisa dilelang dan bertujuan untuk menekan kredit macet (NPL). Salah satu yang harus dioptimalkan dalam kegiatan lelang adalah sosialisasi sebelum pelaksanaan lelang. “Publikasi lelang melalui edukasi dan memasyarakatkan info lelang sebelum pelaksanaan lelang harus dilakukan melalui pembuatan portal,” kata Neil dihadapan peserta lelang yang berasal dari kalangan perbankan, instansi pemerintah dan swasta.
Kepala Kanwil DJKN Suluttenggomalut, A.Y Dhaniarto memberikan apresiasi sosialisasi kebijakan lelang dan lelang award yang dilaksanakan KPKNL Palu. Kegiatan lelang semakin berkembang sesuai tuntutan jaman sehingga kebijakan dibidang lelang harus selalu di- update, salah satunya dengan digitilisasi pelayanan lelang.
“Untuk mewujudkan hal itu kami sudah mempunyai aplikasi lelang internet (e-auction) yang dapat diakses di portal lelang Indonesia. Nantinya aka nada fitur permohonan lelang online yang akan segera diimplementasikan,” ungkapnya.
Kegiatan itu juga diisi dengan kegiatan lelang award sebagai sarana apresiasi kepada mitra pemohon lelang dalam kerjasamanya memasyarakatkan lelang sebagai sarana jual beli andal. Namun demikian, lanjutnya, pihaknya masih punya tantangan untuk mewujudkan lelang sebagai sarana jual beli yang paling menguntungkan bagi masyarakat.
“Kami berharap dengan adanya lelang award ini dapat lebih memacu sinergi kita bersama untuk memajukan lelang di Indonesia,” pungkasnya. HAI