PALU, MERCUSUAR – Keberadaan koperasi sebagai suku guru bangsa mulai tidak bersinar kiprahnya karena berbagai hambatan yang menghadang usaha yang berlandaskan gotong royong antar sesama anggota ini.
Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Sulawesi Tengah, Abdul Malik Bram, saat di hubungi Jumat(15/2/2019), mengatakan keberlangsungan koperasi sangat bergantung pada aktifitas transaksi anggotanya sendiri. Sedangkan saat ini banyak koperasi yang tutup karena terkena dampak langsung dari bencana gempa bumi likuifaksi dan tsunami.”
Banyaknya anggota koperasi yang menjadi korban membuat sebagian besar koperasi yang ada di Kota Palu gulung tikar, terlebih lagi bantuan yang di janjikan pemerintah, belum juga turun.
Saat ini, koperasi yang masih bertahan di tengah persaingan usaha karena masih menyimpan dana cadangan untuk di gunakan beroperasi kembali. Salah satu koperasi yang masih bertahan adalah Koperasi Serba Usaha Mitra Bersama di jalan Jambu. Dengan dana cadangan yang dimiliki koperasi ini, membuat koperasi ini masih mampu untuk beroperasi kembali dan menggaji karyawannya dengan penuh.
“Koperasi Serba Usaha Mitra Bersama sempat tutup selama dua minggu, stelah buka kembali, koperasi memberikan kebijakan kepada anggota dengan menundan pembayaran iuran sampai bulan januari dan tidakmemberikan denda kepada anggota yang telat membayar.” Ujar Jayadin ketua Koperasi Serba Mitra Bersama
Koperasi tersebut juga masih menerima pengajuan pinjaman dengan angsuran yang lebih ringan dari usaha sejenis lainya,sehingga masih bisa bersaing dengan yang lainya. MG 2