Menteri BUMN dan BRI Dukung Produksi Padi Model BisnisKlaster & Penggunaan Teknologi Modern di Cirebon

90C7739F-4632-4F5D-8CC0-E9F11C1E7136-566fc1a2

 

Cirebon Komitmen nyata dalam mendorong terwujudnyaketahanan pangan nasional terus dilakukan Kementerian BUMN dengan melibatkan ragam perusahaan BUMN. Kehadiran BUMN takhanya dalam meningkatkan produksi pertanian atau pelatihan dan pendampingan, tapi juga harus terlibat penuh dalam penerapan model bisnis klaster dan teknologi modern.

 

Terkait hal tersebut, Kementerian BUMN mendukung upaya BRI dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan menjalankan berbagaiprogram. Salah satunya, dukungan pembiayaan terhadap salah satuRice Mill Unit (RMU) di daerah lumbung padi Jawa Barat. RMU CV. Bintang Tani Niaga yang berlokasi di Guwa Lor, Kabupaten Cirebon, Jabar, Minggu (29/8) dikunjungi Menteri BUMN,  Erick Thohirbersama Direktur Utama BRI, Sunarso untuk melihat keberadaanpenggilingan padi yang strategis dalam memasok kebutuhan beras di Jawa Barat.

 

Ketersediaan bahan pangan sangat penting dalam konteks ketahananpangan nasional. Karena itu, kami terus mendorong perbankan dan menghargai usaha yang BRI lakukan untuk mendukung pelakuUMKM di sektor pertanian dan pangan sekaligus membantu upayapemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Menteri Erick Thohir.

RMU CV. Bintang Tani Niaga yang mendapat fasilitas pinjaman dariBRI berupa Kredit Modal Kerja (KMK) tergolong strategis karenamemiliki rekanan hingga 48 penggilingan padi. Penggilingan tersebuttersebar di Kabupaten Indramayu, sebanyak 28 unit, Cirebon (14), Majalengka (2), Kuningan (2), Demak (2). Saat ini, RMU CV Bintang Tani mempunyai kapasitas produksi penggilingan padihingga 20 ton per hari atau sekitar 400 ton per bulan. Direncanakandengan pengajuan Kredit Investasi (KI), kapasitas produksi RMU akan ditingkatkan hingga 50 ton/hari.

 

“Hal yang saya puji dari keterlibatan BRI dalam mendukungketahanan pangan adalah melakukan pembinaan dan pemberdayaanmelalui model bisnis klaster padi. Kualitas pertanian padi kita sangat bergantung pada ekosistem bisnis yang terbangun. Butuh ekosistemyang mengintegrasikan seluruh proses bisnis baik on-farm maupunoff-farm secara optimal. BRI hadir sebagai mitra yang memberdayakan dan menguatkan ekosistem keuangan bisnis secaramenyeluruh,” tambah Menteri BUMN.

 

Saat ini, RMU CV Bintang Tani Niaga telah melayani pasokanpangsa pasar penjualan beras hingga 2.300 ton setiap bulannya. RMU ini melibatkan 179 petani anggota koperasi dengan luas sawah 200 Ha dan 50 petani non anggota koperasi dengan luas sawah 100 Ha.  Hingga Triwulan II 2021, BRI telah menyalurkan kredit di sektorpertanian sebesar Rp117,54 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 12,8 persen secara year in year. Angka penyaluran kredit BRI inimengambil market share sebesar 28,03 persen dari penyaluran kreditbank secara nasional untuk sektor pertanian.

 

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, seiring dengan terusmeningkatnya produksi beras nasional, BRI terus berupayamengakomodir kebutuhan pelaku usaha di sektor tersebut. “Bahkankhusus pembiayaan ekosistem beras dengan Rice Mill Unit sampaidengan Juni 2021, BRI telah menjangkau lebih dari 40 ribu nasabah, dengan penyaluran kreditnya mencapai Rp 4,1 triliun,” jelasnya.

 

Untuk mendukung model bisnis klaster padi, BRI hadir sebagaimitra yang akan memberdayakan dan menguatkan ekosistem keuangan bisnis secara menyeluruh. Bahkan perseroan meluncurkan aplikasi Padichain yakni platform layanan terpadu dengan digitalisasi ekosistem bisnis padi yang mengintegrasikan para petani, penyedia saprotan, off taker/ RMU, dan BRI”, pungkas Sunarso.

Pos terkait