PALU, MERCUSUAR – Nilai Tukar Petani (NTP) Sulteng pada Januari 2019 kembali terpuruk yang terlihat dari penurunan 0,64 persen dari 95,72 poin pada Desember 2018 menjadi 95,12 poin pada Januari 2019.
Penurunan NTP disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen namun indeks harga yang dibayarkan petani mengalami kenaikan yang lebih tinggi yaitu sebesar 0,65 persen.
Selama ini NTP rata-rata Sulteng selalu di bawah 100 yang menggambarkan bahwa secara umum petaninya masih belum sejahtera. Jika NTP sudah berhasil naik di atas 100, maka daya beli petani Sulteng akan membaik.
Dari lima subsektor pertanian yang didata oleh BPS Sulteng dengan total NTP 95,12 poin itu, rinciannya adalah nilai tukar petani tanaman pangan (NTPP) sebesar 94,85 poin, nilai tukar petani hortikultura (NTPH) sebesar 107, 13 poin.
Kemudian nilai tukar petani tanaman perkebunan rakyat (NTPR) sebesar 83,86 poin, nilai tukar petani peternakan (NTPT) sebesar 106, 02 poin, dan nilai tukar petani perikanan (NTPN) sebesar 106,29 poin.
Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar menjelaskan bahwa NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. HAI