PEMI Peduli Kesejahteraan Pelaku Perikanan

DONGGALA, MERCUSUAR – Pengurus Wilayah Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (PW IPEMI) menyerahkan bantuan alat usaha perikanan kepada warga di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Minggu (9/4/2023).

Penyerahan bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok perempuan pedagang ikan di Desa Enu hingga Lero Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala yang keseharianya membuat ikan rono tapa hasil dari melaut setiap harinya, istri-istri nelayan ini berkelompok membuka usaha menjajakkan ikan tapanya untuk masyarakat yang datang makan di pinggir pantai.

Rombongan Pengurus Wilayah IPEMI Provinsi Sulawesi Tengah bersama Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah fraksi PDIP, Muharram Nurdin, menyerahkan sejumlah bantuan wadah penampungan ikan berupa termos, ember,Baki, gayung alat sholat dan Al-Qur’an Minggu (9/4/2024) 

Ketua IPEMI Sulteng Kartini Malarangeng mengatakan menjadi nelayan adalah pekerjaan yang mulia karena nelayanlah yang menangkap ikan di laut untuk dapat dinikmati oleh tiap orang sebagai sumber makanan yang berprotein tinggi dan menyehatkan. Sehingga, sudah selayaknya nelayan mendapatkan perhatian khusus agar lebih maju, apalagi.

Kardi mewakili kelompok perempuan pedagang ikan Tapa mengatakan bersyukur bisa mendapatkan bantuan seperangkat alat perlengkapan usaha ikan tapa dari IPEMI. Bantuan tersebut dinilai sangat membantu nelayan membuat ikan rono tapa yang dapat menambah pendapatan sehari-hari.

“Kami bersyukur, perlengkapan alat tangkap ikan kami bertambah. Semoga ke depan bantuan seperti ini berkelanjutan untuk membantu perekonomian istri nelayan agar lebih baik lagi,” katanya

Para ibu-ibu pedagang ikan tapa ini mengatakan tidak ‘Saro’ atau untung dalam usaha mereka menjual ikan rono, sehingga mereka membuat kreasi makanan paket ikan tapa beserta ikan bakarnya untuk pengunjung yang ingin bersatai menikmati laut sambil makan menu khas kaili ikan tapa.mengaku, dimusim kurang ikan rono seperti sekarang, terkadang membuatnya harus melarang pengunjung membeli roto tapanya untuk dibawa pulang.

Ia hanya menjual rono tapa untuk disantap ditempat.

Mereka beralasan, selain ikan rononya yang kurang, menu pendamping ikan rono seperti sayur kelor dan nasi menjadi mubazir karena tidak ada yang makan.

“Kalau dulu, ikan rono satu ember begini hanya Rp100 ribu, ada musimnya ikan rono Apalagi kalau musim angin seperti sekarang, susah didapat ikan rononya,sehingga tidak selalu mendatangkan hasil dan terkadang bila tidak laku terpaksa dibagi-bagi sehingga para istri nelayan ini membuat ikan tapa agar lebih awet,” bebernya.

Ditambahkan Kartini selain rombongan IPEMI datang menyerahkan bantuan juga untuk berbincang dengan kelompok perempuan pedagang ikan ini untuk menjadikan Desa Binaan IPEMI.

Apalagi di tahun 2023 IPEMI Sulteng ditunjuk sebagai panitia Penganugrahan Perempuan Indonesia di Jakarta,dan dukungan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah telah diperoleh.

Ikan Tapa merupakan makanan khas kaili yang harus dikembangkan dan dikenalkan meluas kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Muharram dan bakal mendorong pokir DPRD untuk membantu promosikan Sulawesi Tengah diajang Penganugrahan Perempuan Indonesia 2023.ABS

Pos terkait