PALU, MERCUSUAR – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Seminar Digital Marketing pada Minggu (3/7/2022) di Wisma Donggala, Jalan Diponegoro, Kota Palu.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Koperasi Mahasiswa (Kopma) Al-Iqtishad UIN Datokarama Palu tersebut mengangkat tema “Transformasi Tiga Dekade Kopma Al-Iqtishad di Era Digital antara Harapan dan Tantangan.”
Dalam paparannya, Wali Kota mengatakan bahwa di era digital saat ini, kita harus menguasai teknologi dengan baik karena sudah menjadi tuntutan.
“Tantangannya jelas bahwa sekarang di era digitalisasi. Jangan sampai Gaptek (Gagap Teknologi, red) dan tidak menguasai itu,” katanya.
Hal tersebut, lanjutnya bisa dilihat dalam kurun waktu dua atau tiga tahun yang lalu bahwa isu pengurangan tenaga kerja semakin menyesuaikan dengan kemampuan teknologi yang ada.
Maka mau tidak mau atau suka tidak suka, kita harus bisa menyesuaikan dan melayakkan diri untuk bisa berada di era digitalisasi saat ini.
Wali Kota mengatakan Pemerintah Kota Palu menyadari hal ini sehingga ada program yang namanya Inkubator Bisnis berbasis Digital.
Program tersebut adalah upaya Pemerintah untuk melihat bahwa hari ini Pemerintah Kota Palu harus membantu para UMKM untuk bergerak lebih cepat.
“Dulu mungkin kita berpikir bahwa semua UMKM itu harus memiliki etalase secara fisik. Tetapi hari ini etalase fisik itu tidak lagi menjadi suatu keharusan. Karena etalase fisik itu sudah tergantikan dengan market place,” ungkapnya.
Dengan menyadari hal itu, lanjutnya etalase fisik merupakan suatu hal yang ketinggalan karena memasarkan produk UMKM tidak lagi mengharuskan memiliki etalase fisik.
Maka digital marketing hari ini, menurut Wali Kota sudah menjadi senjata ampuh yang harus dikuasai dan kemudian mendorong percepatan.
Kalau hal tersebut bisa didorong dengan baik, maka UMKM akan tumbuh menjadi lebih baik. Karena tuntutannya bahwa tampilan dan pemasarannya harus sesuai.
“Kita butuh waktu, tapi kesadaran kita Pemerintah Kota Palu hari ini harus segera diwujudkan. Kalau kita tidak secepatnya menjadikan kota ini sebagai kota yang smart, maka kita akan digilas oleh sejarah. Kalau kita lambat, kita akan ketinggalan,” imbuhnya. RES