Penguna QRIS di Sulteng Mencapai 16.064 Merchant

BI merchant

PALU, MERCUSUAR – Upaya Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam meningkatkan gairah ekonomi daerah di masa pandemi yang belum usai melalui transaksi digital sudah mulai terlihat dengan meningkatnya transaksi non-tunai di Sulteng melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan pembayaran digital perbankan lainnya.

Kepala BI Sulteng, Abdul Majid Ikram menjelaskan, peningkatan transaksi non-tunai juga didorong dari peningkatan jumlah mechant QRIS di Sulteng. Per tanggal 7 Mei 2021 jumlah mechant QRIS di Sulteng mencapai 32.935, meningkat 10,41% (MtM) atau sebanyak 3104 merchant dibandingkan dengan awal April 2021.

“Secara klasifikasi jenis usaha, total usaha mikro yang sudah menggunakan QRIS mencapai 16.064 merchant atau 48,8% dari total keseluruhan,” jelasnya.

Secara spasial, perkembangan merchant QRIS masih didominasi tersebar di kota Palu sekitar 55,62% dari total keseluruhan di Sulteng. Sebagai upaya mendorong transaksi QRIS khususnya di pasar tradisional, KPw BI Sulteng telah melaksanakan sayembara belanja menggaunakan QRIS dengan tajuk “Kamai Kita Pura Mobalanja Nompake QRIS” atau “Kimon QRIS”.

Sayembara tersebut merupakan bagian dari kampanye penggunaan QRIS di masyarakat yang diinisiasi dalam lingkup internal Bank Indonesia. Selama satu pekan penyelenggaraan Kimon QRIS telah terjadi transaksi sebesar Rp130.000.000.

“Kimon QRIS juga sekaligus menjadi test case program syembara belanja menggunakan QRIS yang kedepannya akan diselenggarakan dalam skala Provinsi Sulteng,” jelasnya.RES

Pos terkait