Perbankan Syariah Memiliki Kekurangan

seminar ekonomi islam - Copy (2)

PALU, MERCUSUAR – Pemimppin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Bambang Sutrisno mengakui masih ada kekurangan dari system perbankan syariah yang dilaksanakan saat ini. Kekurangan ini seiring dengan perjalanan waktu dilakukan pembenahan melalui berbagai masukan dan kajian.

“Kami mengakui system perbankan syariah saat ini belum sempurna dan memerlukan masukan dari berbagai pihak, tetapi masyarakat diharapkan memberikan kepercayaan kepada perbankan syariah untuk semakin baik,” kata Bambang Sutrisno dalam seminar nasional ekonomi islam yang dilaksanakan di Wisma Donggala, Kamis (19/9/2019).

Menurut Bambang, perbankan syariah saat ini terus mengambangkan varian produk yang sesuai dengan perkembangan masyarakat dengan tetap berpegang teguh pada norma-norma keagamaan. Langkah konkrit yang dilakukan BNI Syariah adalah dengan mendukung proses transaksi keuangan di wisata halal di NTB. “Wisata halal tidak hanya produknya tetapi proses transaksi keuangannya juga sesuai ketentuan agama,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan, Kepala Deputi Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Sulteng, Indratmoko yang mengatakan persentase transaksi keuangan syariah saat ini baru mencapai Sembilan persen dari total transaksi keuangan nasional. Hal itu karena sosialisasi, edukasi, dan literasi tentang produk keuangan syariah masih harus ditingkatkan.

Oleh karena itu, Bank Indonesia sudah lima tahun ini menyelenggarakan kegiatan festival ekonomi syariah sebagai bentuk dukungan perkembangan ekonomi syariah dengan menggandeng industry jasa keuangan.

Pengurus DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Hendro mengapresiasi dukungan pemerintah dalam pengembang ekonomi keuangan syariah dengan mengeluarkan aturan penempatan dana haji di bank syariah sejak beberapa tahun lalu. Kebijakan ini turut meningkatkan dana pihak ketiga dan likuiditas bank syariah yang selama ini minim. HAI 

Pos terkait