BANDUNG, MERCUSUAR – Berbagai pihak terus mengambil peran dalam mendukungupaya pemerintah dalam mendorong pemulihan UMKM selama masa pandemi baik di wilayah perkotaan hingga ke pelosok-pelosokdaerah. Salah satunya adalah upaya BRI melalui pemberdayaanpelaku UMKM pada ekosistem bisnis klaster.
Pemberdayaan Klaster Usaha sendiri merupakan pemberdayaankepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha, dalam satu wilayah sehingga tercipta keakraban dan kebersamaandalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.
Secara khusus, Direktur Utama BRI Sunarso mengunjungi EkosistemBisnis Klaster Ikan Jatihurup di Tasikmalaya dan Ekosistem BisnisKlaster Teh Kewer di Garut, Jawa Barat pada Jumat (24/09/21). Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan bagi penguatan ekonomidan usaha pelaku UMKM di Jawa Barat.
Klaster Ikan Jatihurup merupakan sentra budidaya ikan nila, patin dan lele. Tercatat, sebanyak 25 warga di desa Jatihurip memiliki matapencaharian sebagai pembudidaya ikan, baik dengan metode aliranderas maupun bioflok. Selain produksi ikan, Klaster Ikan Jatihuripjuga dikenal sebagai desa wisata pasar ikan rakyat. Produksi ikanyang dihasilkan terbagi menjadi 2 yaitu produksi ikan untukkonsumsi masyarakat (Ikan Nila dan Ikan Mas) dan produksi bibit(Lele dan Patin). Hasil produksi ikan dikirim ke saung-saung atau rumah makan di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya (offtaker).
“Klaster Ikan Jatihurup merupakan sebuah contoh klaster ikan yang memiliki daya tahan di tengah situasi pandemi ini. Mereka masih terus berproduksi dan memasarkan hasil produksinya. Ini yang teruskita dukung”, ungkap Sunarso.
Lebih lanjut, Sunarso mengungkapkan berbagai program pemberdayaan yang telah BRI berikan. Selain berbagai pelatihankepada pelaku usaha, seperti pelatihan pembuatan pakan ikan untukmeningkatkan produktivitas Klaster, BRI juga telah memberikanbantuan sarana produksi berupa kolam bioflok, mesin pelet apung, food processor, dan mesin tepung dismill. BRI juga membangungapura wisata Kampung Ikan Jatihurup, agar dapat memudahkanpublik menuju lokasi dan lebih menarik minat pengunjung.
Selain Klaster Ikan Jatihurup, BRI juga melakukan pemberdayaanpelaku UMKM di Klaster Teh Kewer, Desa Suka Laksana, Samarang, Garut. Klaster Teh Kewer merupakan produk khas dari Desa WisataSuka Laksana. Untuk para tamu yang berkunjung ke Saung CiburialDesa Sukalaksana, Teh Kewer sudah tidak asing menjadi minumankhas dari desa ini.
Produksi Teh Kewer masih diproduksi dalam skala rumah tangga. Saat ini sekitar 15 orang pengrajin mengolah tanaman Kewer menjadiminuman teh siap saji. Bagi para tamu yang berkunjung ke SaungCiburial Desa Sukalaksana, Teh Kewer sudah tidak asing menjadiminuman khas dari desa ini.
Pada lokasi Klaster Teh Kewer, BRI mempunyai program pemberdayaan berupa pemberian bantuan sarana produksi sepertimesin penepung, mesin pengering biji-bijian dan teko pemanas air. Selain itu, BRI juga memberikan pelatihan packaging dan uji nutrisiyang diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi dan penjualan teh bagi kelompok usaha ini.
Sunarso menegaskan, berbagai kunjungan ini dilakukan untukmenyerap aspirasi pelaku UMKM dan memberikan dukungan kepadapelaku usaha sehingga mereka mampu bertahan dan bangkit di tengahpandemi. BRI sebagai bank yang berfokus di segmen UMKM terusmelakukan pemberdayaan klaster usaha agar para pelaku usaha dapatmeningkatkan kapasitas produksinya sehingga dapat naik kelas.
“BRI akan terus berupaya mengambil bagian dalam mengembangkanusaha mikro agar dapat mengembangkan usahanya dan naik kelas.BRI memberikan pembinaan, pelatihan, bantuan sarana dan prasarana, hingga financial advisory melalui para mantri”, pungkasnya.RES/*