PALU, MERCUSUAR – Ketua Asosiasi Pengusaha (Apindo) Sulteng, Arthur Pangemanan menilai penggerak perekonomian Sulteng saat ini ditopang oleh tiga komponen yaitu, konsumsi, investasi, dan ekspor sehingga pertumbuhan ekonomi masih diatas rata-rata nasional.
Konsumsi didominasi dari pengeluaran belanja pemerintah melalui APBD dan APBN yang disalurkan melalui penerimaan gaji PNS yang saat ini menjadi pendongkrak perputaran uang di daerah ini. Kemudian investasi yang masuk memberikan kontribusi sekira satu persen dari pertumbuhan ekonomi Sulteng 2018 yang mencapai enam persen. Kegiatan investasi tidak sebesar lima tahun lalu saat pembangunan smelter dan kilang LNG yang ada di Morowali dan Luwuk tetapi saat ini beralih pada produksi yang berorientasi ekspor.
“Sektor konsumsi melalui belanja pemerintah memberikan kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Sulteng saat ini dan didukung dengan investasi serta ekspor yang memberikan kontribusi tidak sebesar lima tahun lalu,” katanya saat dihubungi di Palu, Senin (22/4/2019).
Untuk mendorong iklim investasi bergerak kembali, Arthur mendorong pemerintah dan industry jasa keuangan untuk memberikan kebijakan yang berpihak kepada pelaku usaha. Utamanya pelaku usaha yang terdampak bencana alam agar bisa memulai kembali roda usahanya kembali. Hal itu akan turut mendorong pemulihan ekonomi dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah. HAI