TANGERANG, MERCUSUAR – Area pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition (IPA Convex 2025) di Tangerang, Banten tak pernah sepi. Sebanyak 200 perusahaan dalam dan luar negeri ikut dalam pameran selama tiga hari.
Momen ini benar-benar menjadi wadah berbagai perusahaan di dunia untuk menawarkan dan memamerkan produk mereka di Indonesia.
Salah satunya, BUMN terbesar China ikut memamerkan produk-produknya. Chongqing Chuanyi Automation Co., Ltd. adalah perusahaan Tiongkok terkemuka yang mengkhususkan diri dalam sistem dan perangkat otomasi industri.
Perusahaan asal China ini menawarkan solusi untuk mendukung transformasi melalui otomasi penuh dan sistem terintegrasi. Menggantikan pekerjaan manual pada industri minyak dan gas (Migas) di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kantor di Indonesia.
Direktur Utama Chongqing Chuanyi Automation Co., Ltd., Naomi Vassella kepada Mercusuar menjelaskan, perusahaan berusia 65 tahun itu masuk ke Indonesia tahun 2023. Perusahaan ini mengkhususkan diri dalam sistem dan perangkat otomasi industri.
Menurut Naomi, dengan teknologi yang dihadirkan perusahaannya melalui otomasi penuh dan sistem terintegrasi yang menggantikan pekerjaan manual tersebut dapat meningkatkan efisiensi, dan membantu pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
“Sebenarnya kami menawarkan automation solution. Apalagi untuk market Indonesia yang sebenarnya masih banyak yang manual. Jadi kita mau mencoba untuk bikin jadi otomasi. Semuanya dikontrol by one system dengan program yang terintegrasi dengan produk kita juga,” katanya di booth Chongqing Chuanyi Automation Co., Ltd. IPA Convex 2025, Selasa (20/5/2025).
Tawarkan Rangkaian Lengkap Instrumen Otomasi
Chongqing Chuanyi menawarkan rangkaian lengkap instrumen otomasi seperti flow meter, gas analyzer, transmitter, pressure gauge, serta sistem kontrol industri. Produk-produk ini menjadi tulang punggung pengawasan dan pengendalian proses pada industri.
“Alat-alat ini untuk yang biasa dipakai di pabrik-pabrik untuk dipasang di pipa-pipanya yang mengontrol. Jadi matanya engineer lah di lapangan. Dia untuk menunjukkan, oh, data ini pressure-nya berapa di pipa sekian-sekian. Semua nanti alat ini terintegrasi ke dalam satu sistem. Namanya control system. Kayak gitu. Nah kita complete solution-nya dari sistem, produk, semuanya kita ada,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa produk yang dihadirkan merupakan produk yang memiliki kualitas dan telah tersertifikasi internasional, termasuk ISO 9001 untuk manajemen mutu, serta sertifikasi industri khusus migas.
“Kita kan dari brand China ini sebelumnya memang mindset untuk brand China ini kurang bagus, barangnya murah tapi kualitasnya jelek. Makanya kita datang untuk mengganti mindset itu. Kita penuhi semua sertifikasi internasional. Untuk mengubah supaya market oil and gas kita ini bisa percaya lagi gitu sama brand China,” katanya.
IPA Convex 2025 digelar selama tiga hari, pada 20— 22 Mei 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten. Acara yang mengusung tema Delivering Growth with Energy Resilience in Lower Carbon Environment ini dihadiri langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto pada gelaran hari kedua.
Salah Satu Pameran Terbesar di Asia Tenggara
Sementara Ketua Panitia IPA Convex 2025, Hariadi Budiman, menjelaskan, konvensi dan pameran ini merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dan menjadi forum diskusi utama antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan generasi muda.
Menurut Hariadi, kegiatan tahunan yang mengusung tema “Delivering Growth with Energy Resilience in Lower Carbon Environment” tahun ini memiliki tiga fokus utama yaitu, pertumbuhan ekonomi, ketahanan energi dan lingkungan rendah karbon.
Dari tiga fokus tersebut, IPA Convex menyelenggarakan berbagai panel diskusi yang dibagi dalam empat topik utama yaitu percepatan produksi migas untuk ketahanan energi, potensi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) sebagai pendorong investasi energi bersih, optimalisasi rantai nilai energi Indonesia dan peningkatan kemudahan berbisnis dan efisiensi proses perizinan.
Tak tanggung-tanggung, Hariadi menjelaskan bahwa pihaknya membawa lebih dari 80 pembicara baik dari dalam dan luar negeri yang memiliki ekspertis di industri migas.
Selain berbagai diskusi dan panel, menurut Hariadi, IPA Convex tahun ini juga dimeriahkan oleh berbagi program seperti Technical Program, yaitu presentasi teknis dan core workshop yang mendiskusikan mengenai hydrocarbon tight reservoir.
Bussiness Forum merupakan program kerja sama dengan Direktorat Jendral Migas Kementerian ESDM, pameran diiikuti lebih dari 200 perusahaan dan lembaga. Breakfast Meeting yang berisi diskusi proyek migas untuk 3–5 tahun ke depan bersama SKK Migas. Serta Youth Program yaitu program khusus untuk generasi muda.
“Harapannya, IPA Convex menjadi perhelatan penting untuk para pemangku kepentingan, pelaku industri dan masyarakat luas untuk lebih memahami peran penting industri migas terutama untuk menjaga ketahanan energi Indonesia sekaligus menjadi forum kolaboratif yang mampu mendorong investasi baru, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi,” kata Hariadi. MAN