PALU, MERCUSUAR – Penghargaan TOP BUMD Awards 2021 (Badan Usaha Milik Daerah) kembali diberikan oleh Majalah Top Business bersama Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) dan Lembaga Kajian Nawacita (LKN), serta beberapa lembaga Tim Penilai, di Dian Ballroom, Hotel Raffles, Jakarta, Jumat, 10 September 2021.
TOP BUMD Awards telah diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2016. Untuk memenuhi Protokol Kesehatan, acara penghargaan yang dihadiri 600 peserta termasuk Kepala daerah dan TOP manajemen BUMD seluruh Indonesia ini, dibagi dalam 2 sesi, sore dan malam.
Tema yang diangkat dalam TOP BUMD Awards 2021 ini adalah “Membangun Kinerja dan Layanan BUMD tetap Produktif di masa Pandemi COVID-19”.
Ada beberapa BUMD yang meraih penghargaan tertinggi, yakni TOP BUMD level Bintang 5, sekaligus meraih penghargaan paling bergengsi, yakni TOP of The TOP BUMD 2021.
Ajang bergengsi bagi BUMD ini sebelumnya dijadwalkan pada Kamis 29 Juli 2021, namun karena situasi pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM, pengumuman dan penyerahan Awards baru dilaksanakan pada Jumat 10 September 2021.
Pada ajang TOP BUMD Awards 2021, PT Pembangunan Sulawesi Tengah berhasil memboyong dua penghargaan.
Pertama; TOP BUMD Awards 2021 kategori BUMD Aneka Usaha – Bintang 3 untuk PT Pembangunan Sulawesi Tengah (Perusda Sulteng).
Predikat Bintang 3 diberikan kepada PT Pembangunan Sulawesi Tengah dengan penilaian: (1) Memiliki Pencapaian Kinerja yang baik, Kepemimpinan dan Manajemennya baik namun perlu diselaraskan dengan Visi BUMD, (2) Sedikit melakukan inovasi/perbaikan dan tidak didukung tekonologi informasi, (3) Memiliki peran pada umumnya, dalam pembangunan ekonomi di daerah. Secara umum, kombinasi Pencapaian Kinerja, Upaya Perbaikan & Kontribusi BUMD, berpredikat baik.
Kedua; TOP CEO BUMD 2021 atas nama Dr. H. Suaib Djafar selaku Direktur Utama PT Pembangunan Sulawesi Tengah (PST).
TOP BUMD Awards adalah satu-satunya kegiatan corporate rating (penilaian kinerja BUMD), yang terbesar, paling membanggakan di Indonesia.
TOP BUMD Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada BUMD-BUMD Terbaik di Indonesia, atas Achievement (prestasi), Improvement (perbaikan), dan Contribution (Kontribusi) BUMD yang telah dilakukan, terkait kinerja bisnis, layanan, dan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
TOP BUMD Awards, diselenggarakan oleh majalah Top Business (yang diterbitkan PT Madani Solusi Internasional), bekerjasama dengan Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) dan beberapa Lembaga, Asosiasi dan Konsultan Bisnis, seperti LKN (Lembaga Kajian Nawacita), SGL Management, PPM Manajemen, Sinergi Daya Prima, Dwika Consulting, Melani K Harriman & Associate, dan Solusi Kinerja Bisnis, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung, dengan melibatkan Dewan Juri yang terdiri dari 10 Profesor, beberapa Doktor, serta para Praktisi dan Konsultan Bisnis.
Menurut mantan Direktur PT Pembangunan Sulawesi Tengah, Suaib Djafar bahwa perusahaan itu adalah Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sulteng dalam bentuk Perseroan Terbatas.
Pendirian PT Pembangunan Sulawesi Tengah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan sebesar-besarnya kegiatan perekonomian daerah yang berdampak luas kepada masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah yang selanjutnya akan memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, PT Pembangunan Sulawesi Tengah memiliki sejumlah strategi.
“BUMD memiliki peran dalam mewujudkan kemakmuran daerah dengan memberikan kontribusi terhadap Penerimaan PAD baik dalam bentuk deviden atau pajak. Tantangan meningkatkan PAD salah satunya dapat dijawab dengan meningkatkan peran/kontribusi BUMD,” kata Suaib Djafar, Sabtu (11/9/2021).
Secara makro, peranan PD/BUMD terhadap perekonomian daerah dapat diukur salah satunya melalui kemampuannya menyerap tenaga kerja,” sambung Suaib Djafar yang kini tak lagi sebagai Direktur Utama PT Pembangunan Sulteng.
Lebih lanjut Suaib Djafar menjelaskan, dalam perkembangan dunia usaha, BUMD dihadapkan tantangan yang berat. Sebagai wujud nyata dari investasi daerah, BUMD mau tidak mau akan menghadapi persaingan yang semakin tinggi dengan masuknya pasar global.
Pilihannya adalah apakah BUMD tersebut harus tetap dengan kondisinya saat ini atau mengikuti persaingan itu dengan melakukan perubahan pada visi, misi, dan strategi bisnisnya.
“Melihat dari fungsinya, BUMD didirikan bertujuan untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan rakyat serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Menghadapi tantangan tersebut menurut Suaib, PT Pembangunan Sulteng telah melakukan sejumlah strategi dan inovasi dengan memperluas jaringan bisnis dalam berbagai sektor bisnis, seperti; Pertambangan, Real Estate, Agrobisnis dan Perdagangan Dan Jasa Usaha Lainnya.
Dia merinci, di sektor Pertambangan, PT Pembanguan Sulteng salah satunya menjadi konsultan, perencana dan pelaksana pertambangan. Di sektor Real Estate, PT Pembanguan Sulteng telah menyiapkan CBD (Central Business District) yang diharapkan dapat menjadi kompleks perkantoran strategis di Sulawesi Tengah untuk para pengusaha yang berinvestasi baik di Bidang Pertambangan, Perbankkan, perkebunan dan jasa usaha lainnya. Gedung CBD dibangun dengan mengusung desain yang mengacu pada ornamen kearifan lokal.
Di sektor Agrobisnis, PT Pembanguan Sulteng melakukan pengelolaan dan pembelian hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dan kelautan di Kabupaten dan Kota se-Provinsi Sulteng.
Di sektor perdagangan dan jasa, PT Pembangunan Sulteng ditunjuk langsung oleh PT Pupuk Kaltim sebagai Agen Pupuk bersubsidi di Wilayah Daerah Sulawesi Tengah. Dan telah melaksanakan Penyaluran Pupuk Bersubsidi tersebut kepada kelompok Tani di Wilayah Kabupaten Banggai.
“Itulah langkah yang sudah dilakukan PT Pembangunan Sulteng, agar penyaluran pupuk bersubsidi tersebut dapat dilakukan di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah,” jelas Suaib Djafar. BOB