Poso Energy Pelopor Energy Terbarukan di Sulawesi Tengah



MERCUSUAR – AIR merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Salah satu penggunaan energi air yang sangat esensial adalah kebermanfaatannya untuk menghasilkan energi listrik. Jumlahnya yang berlimpah menjadikan air sebagai salah satu sumber energi terbarukan.
Energi air adalah satu dari lima sumber terbesar energi terbarukan. Energi ini dapat dimanfaatkan dan diubah menjadi listrik dan pembangkit listrik Tenaga air tanpa meninggalkan emisi gas rumah kaca seperti yang dihasilkan oleh pembangkit listrik yang menggunakan energi fosil.
Berbeda dengan sumber energi terbarukan lainnya air akan terus menghasilkan tenaga non-stop dan ketersediaannya terus dihasilkan oleh adanya siklus hidrologi. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dihasilkan dari energi potensial air yang diubah menjadi energi mekanik oleh turbin dan energi tersebut yang selanjutnya diubah untuk menjadi energi listrik oleh generator dengan memanfaatkan ketinggian dan kecepatan air.
Berangkat dari hal tersebut, PT Poso Energy mengembangkan energi terbarukan yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam berasal dari danau dan sungai Poso.
Manager Bisnis PT Poso Energy Ismed Rahmad Kartono saat workshop dengan wartawan yang bernaung di PWI Sulteng pekan lalu menjelaskan, dalam menjalankan operasional kerjanya, PLTA Poso senantiasa memperhatikan penggunaan energi baru dan energi terbarukan.
“Penggunaan energi baru dan terbarukan lebih ramah lingkungan ketimbang penggunaan energi yang berasal dari fosil. Ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan yakni menjadi penghasil energi terbarukan yang mandiri di Indonesia dan peduli lingkungan yang berkelanjutan,” jelas Ismed.
Dia mengatakan, Sulawesi Tengah memiliki banyak potensi energi terbarukan yang harus dimanfaatkan. Potensi sumber daya alam seperti sungai dan danau, cahaya matahari dan potensi alam lainnya yang bisa digali menggunakan ilmu pengetahuan.
“Energi terbarukan yang saat ini dikembangkan oleh PT Poso Energy tergolong kategori murah dari segi pembiayaan serta ramah terhadap lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo saat peresmian PLTA Poso tahun lalu menjelaskan bahwa pembangkit yang memanfaatkan aliran air Sungai Poso ini bertepatan dengan momentum banyak industri smelter yang masuk ke sistem kelistrikan PLN di Sulawesi Tengah. Kebutuhan industri pada listrik hijau sebagai salah satu syarat ekspor, dapat dipenuhi dengan masuknya PLTA Poso dalam sistem Sulawesi.
Peran PLTA Poso sebagai pembangkit peaker didukung oleh beberapa faktor. Pertama, pembangkit ini memiliki live storage cukup besar yaitu Danau Poso. PLTA ini dilengkapi dengan regulating dam yang bisa mengatur debit keluaran dari Danau Poso. Alhasil, pembangkit ini dapat beroperasi dengan kapasitas penuh pada jam puncak sepanjang tahun.
PLTA Poso juga mampu start-stop dengan cepat, ditambah dengan sinkronisasi yang dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 15 menit. Alhasil pembangkit mampu merespons perubahan beban dengan cepat sehingga memperbaiki kualitas listrik pada sistem jaringan.
Berbeda dengan PLTA umumnya yang menggunakan konsep waduk, PLTA Poso menggunakan sistem pengelolaan run-off river (ROR). Sistem ini tetap mempertahankan aliran sungai selama 24 jam, hanya menggunakan bendungan atau tanggul berukuran cukup kecil sebagai penahan atau gerbang air.
“Kita hanya pinjam, air sungainya kita diversi sedikit ke sekitar sisi sungai, kita terjunkan ke turbin, kemudian kembalikan lagi pada sistem sungai,” terangnya. Dari aspek pengembangan energi terbarukan, PLTA Poso berkontribusi sekitar 10,69 persen dari total bauran EBT sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan. PLTA Poso lanjut Darmawan, menjadi salah satu proyek dengan kapasitas besar, menjadi peaker dan follower di sistem kelistrikan Sulawesi.
Pembangkit ini juga mampu menurunkan biaya produksi listrik sehingga menjadi bukti pengembangan EBT makin kompetitif. Pembangkit ramah lingkungan ini telah terinterkoneksi dengan saluran transmisi 275 kV ke Provinsi Sulawesi Selatan. Tak hanya itu, PLTA Poso juga telah tersambung dengan saluran transmisi 150 kV dari pembangkit ke Kota Palu, Sulawesi Tengah. HAI

Pos terkait