Jakarta (25/07) – Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) sebagairencana strategis pemerintah memperkuat ekosistem usahamasyarakat kecil akan segera terbentuk, setelah Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyetujui pelaksanaan aksi korporasi rights issue.
Seperti diketahui, RUPSLB digelar BRI secara daring pada Kamis(22/07). BRI mendapatkan persetujuan rights issue untukmenerbitkan saham baru dalam rangka PMHMETD untuk jumlahsebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham dengan nilai nominalsebesar Rp50 per saham. Persetujuan itu didapatkan dari 104,22 miliar suara atau mewakili 95,98% dari seluruh saham dengan haksuara yang sah. Dana hasil dari aksi korporasi tersebut akandimanfaatkan oleh BRI untuk pembentukan Holding Ultra Mikroyang dilakukan melalui penyertaan saham BRI dalam Pegadaian dan PNM, sebagai hasil dari inbreng Pemerintah. Selebihnya akandigunakan sebagai modal kerja BRI dalam rangka pengembanganekosistem Ultra Mikro, serta bisnis Mikro dan Kecil.
Melalui holding tersebut BRI akan menjangkau segmen usaha ultra mikro sebagai salah satu sumber pertumbuhan di masa mendatang.Selain itu, dengan jumlah segmen usaha mikro dan ultra mikro yang diperkirakan mencapai 99% dari total unit usaha di Indonesia hal iniakan berperan penting dalam kemajuan perekonomian nasional.
Kehadiran holding BUMN Ultra Mikro akan mengintegrasikan dan memperkuat ekosistem segmen usaha ultra mikro sejalan dengan rencana pemerintah meningkatkan peran BUMN sebagai agenpencipta nilai dan pembangunan. Tentunya untuk mendukungpertumbuhan perekonomian nasional khususnya pada sektorUMKM ke depan. Sinergi dan kolaborasi dalam holding ultra mikroini juga akan memberikan keuntungan kepada 3 entitas, dalam halini BRI, Pegadaian dan PNM.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkanbahwa dengan terbentuknya sebuah ekosistem ultra mikro, makaakan memberikan value proposition kepada stakeholders termasukpelaku usaha ultra mikro di Indonesia. Diantaranya adalah pilihanproduk keuangan yang lengkap dan terintegrasi, perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan melalui co-location dan AgenBRILink. “Disamping itu, adanya integrasi data akan meningkatkankemampuan cross selling maupun efisiensi bisnis, percepatan proses akuisisi nasabah melalui platform penjualan terintegrasi, penyediaanakses terhadap ekosistem micro payment & layanan keuanganbeyond banking, serta meningkatkan pemberdayaan ultra mikrosehingga memudahkan untuk “naik kelas”, paparnya.
Tak Sekadar Urusan Pembiayaan
Terkait segera terbentuknya holding BUMN UMi, Wakil DirekturInstitute for Development of Economics and Finance (INDEF) EkoListiyanto berpendapat bahwa dengan hadirnya ekosistem yang kuatdi segmen usaha tersebut, nantinya tak sekadar mengurusi soalpenyaluran dana.
Manfaatnya lebih besar dari itu, kehadiran lembaga yang langsungdi bawah payung badan usaha milik negara tersebut akan melakukanpemberdayaan pada para pelaku usaha. Selain itu, BUMN UMidapat menghadirkan layanan bagi pelaku usaha yang memerlukanpeningkatan keterampilan, termasuk perluasan bisnis secara daring.
“Nanti kalau dibentuk satu ekosistem, ada dana sehingga berbagaisisi bisa didorong. Namun yang lebih penting itu sebetulnya tidakhanya dari sisi pendanaan. Ada ekosistem, di dalamnya adapembinaan maka ada percepatan untuk mereka berdigitalisasi. Tidakhanya digitalisasi, produknya juga ditingkatkan berkualitas itu akancepat perkembangannya,” ujarnya dalam kesempatan terpisah.
Integrasi yang kuat tersebut, menurut Eko akan didukung pula dengan adanya ekosistem kewirausahaan. Menurutnya, hal itu haruslebih ditonjolkan bagi pelaku usaha dari kalangan generasi mudaagar bisnisnya bisa terus dikembangkan.
“Ini saya rasa ekosistem ultra mikro bukan hanya sisi finance–nyadominan tapi juga ada pembinaan. Nanti perlu juga digabungdengan ekosistem kewirausahaannya. Dengan jalan tersebut saya rasa UMKM dan ultra mikro di Indonesia akan meningkatsignifikan,” tuturnya.
Harapannya, lanjut dia, pemberdayaan segmen usaha ultra mikrodan UMKM dengan integrasi ekosistem melalui BUMN UMi akanmemperkuat ketahanan ekonomi nasional di masa depan.