Wirausaha Tenun Baru Sigi Kembangkan Motif

Wirausaha Tenun Baru

SIGI,MERCUSUAR- Melaui pelatihan ini calon wirausaha baru tenun Sigi dapat mengembangkan dan menggabungkan motif motif yang sudah ada di kain kulit kayu yang biasa di kenal dengan motif vuya mbesa ke dalam motif tenun ATBM, sehingga lebih bersaing dan bisa dijadikan lahan wirausaha baru yang menguntungkan dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Sigi .

Demikian sambutan Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta yang dibacakan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sigi Adri DM Singi saat membuka pelatihan pewarnaan dan motif penumbuhan wirausaha baru tenun Kabupaten Sigi, bertempat di Wisma Alam Raya Kota Palu, Selasa (2/7/2019).

Katanya, tumbuh dan berkembangnya  kerajinan tenun sebagai warisan yang turun temurun, tergantung dari beberapa faktor  yakni teknologi yang semakin modern, minat dan penghargaan masyarakat terhadap barang tersebut dan tetap mampunya para pengrajin itu sendiri, baik dalam menjaga mutu dan kreativitas maupun dalam penyediaan produk tenun secara berkelanjutan.

“Masyarakat Kabupaten Sigi sudah mengenal adanya usaha kerajinan tenun dari kulit kayu sejak dulu untuk dapat mendukung kehidupan mereka yaitu dari kulit kayu sebagai bahan yang diolah menjadi kain dan baju dengan motif yang menarik, namun di dalam perkembangannya kerajinan tenun kulit kayu tersebut belum bisa secara maksimal di kembangkan dikarenakan penggunaanya terbatas hanya di pakai untuk acara acara adat tertentu sehingga produksi dan pemasarannnya pun masih kurang,” jelasnya.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sigi Hj. Hazizah M Irwan dalam sambutannya mengatakan, Dekranasda Sigi bersama Disperindag selama tiga tahun ini telah mengadakan pelatihan penumbuhan Wirausaha baru keterampilan tenun ini merupakan upaya untuk melestarikan kerajinan tradisional daerah ini yang terkadang tidak begitu banyak di tekuni.

Kerajinan tenun tradisional saat ini semakin menggeliat dan semakin banyak peminatnya, kalau dulu penjualannya hanya berpusat di daerah masing-masing, tapi sekarang penjualannya sudah mampu menembus pasaran Indonesia bahkan luar negeri dengan desain fashion yang menarik .

Sehingga kerajinan tenun cukup menjanjikan sebagai lahan usaha untuk mendapatkan penghasilan yang memadai bagi para pelaku usahanya, bisa dikatakan Penghasilan petenun ini sangat menggiurkan sebab pekerjaan bertenun bisa dilakukan setiap hari tanpa musim dan tanpa harus memiliki jenjang pendidikan formal.

Perajin tenun yang di butuhkan adalah ketekunan dan kreatifitas dalam mengkreasikan motif -motif yang ada menjadi kain tenun yang bernilai jual. Olehnya karena itu,  besar harapan kami dengan adanya pelatihan peserta dapat menggunakan kesempatan ini untuk menggali ilmu berkreasi dan berinovasi, sehingga nantinya kain tenun yang di buat dapat bernilai jual tinggi dan memiliki keunggulan .

Ketua Panitia Pelatihan Diah Seftiarina dalam laporannya mengatakan pelatihan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan tahun- tahun sebelumnya. Dengan pelatihan ini agar para penenun bisa lebih berkreasi dalam membuat motif motif kain tenun dan pewarnaan, namun tidak terlepas dari nilai nilai budaya yang sudah ada di Kabupaten Sigi yaitu motif vuya mbesa.

Peserta pelatihan berjumlah 10 orang, adapun waktu pelatihan selama tujuh hari mulai tanggal 2 hingga 8 Juli 2019.AJI

Pos terkait