DONGGALA, MERCUSUAR – Gempa bumi dan tsunami yang menerjang Sulawesi Tengah, khususnya di wilayah Kabupaten Donggala mengakibatkan 2.297 rumah rusak berat dalam kondisi roboh rata dengan tanah, ada pula yang tidak layak huni bahkan hilang tersapu ombak bagi rumah di pesisir pantai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, Akris Fattah, Kamis (12/10/2018) mengatakan bahwa kondisi rumah rusak berat ini pada umumnya tersebar di 11 dari 16 kecamatan di Kabupaten Donggala, yaitu: Balaesang, Balaesang Tanjung, Sirenja, Sindue Tobata, Sindue Tombusabora, Sindue, Labuan, Tanantovea, Banawa, Banawa Tengah dan Banawa Selatan.
Kondisi rumah terparah berada di kecamatan yang memiliki desa pesisir, karena selain digoyang gempa juga diterjang tsunami. Banawa, salah satu kecamatan yang sempat dikunjungi Presiden Jokowi mengalami rusak berat, khususnya di Desa Loli Saluran dan Loli Pesua yang berada di bagian barat Teluk Palu.
Kedua desa ini hampir seluruh rumah hancur baik yang berada tepat di pesisir pantai maupun rumah yang berada disebelah jalan poros Donggala Palu.
Demikian pula rumah di Kecamatan Tanantoea yang berada di pesisir pantai juga banyak yang roboh rata dengan tanah dan telah dikunjungi Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Jumlah 2.297 rumah rusak berat ini, diluar dari jumlah rumah rusak sedang dan rusak ringan di Kabupaten Donggala. Jika ditotal ketiga jenis kerusakan bangunan ini sekira lima ribuan rumah. HID