DONGGALA, MERCUSUAR – Pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Sulteng melaksanakan pembinaan kepada sejumlah warga Desa Lumbudolo, Kecamatan Banawa Tengah Kabupaten Donggala, dalam kegiatan bertajuk Penguatan Qaryah Thayyibah, yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Kabupaten Donggala, Minggu (15/11/2020).
Pada kegiatan tersebut, pengurus PW Aisyiyah Sulteng memberikan berbagai pembinaan kepada warga, yang terdiri dari ibu-ibu serta pemudi, dalam bidang pendidikan, keagamaan, serta keterampilan.
Para pengurus yang hadir memberikan pembinaan masing-masing Wakil Ketua, Dr. Hj. Hajar Anna Patunrangi, Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial, Zulaiha, Ketua Majelis Tabligh, Dr. Nurhayati Sutan Nokoe, serta Sekretaris Majelis Tabligh, Hj. Mariani.
“Alhamdulillah, PD Aisyiyah Kabupaten Donggala melaksanakan kegiatan pembinaan penguatan Qaryah Thayyibah kepada ibu-ibu warga Desa Lumbudolo, dan kami dipercayakan untuk memberikan pembinaan yang dimaksud,” jelas Wakil Ketua PW Aisyiyah Sulteng, Dr. Hj. Hajar Anna Patunrangi kepada Mercusuar.
Selain warga Desa Lumbudolo, kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah warga dari Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Para peserta dari Pasangkayu, bahkan secara khusus meminta kepada Aisyiyah Sulteng untuk turut serta memberikan pendampingan yang serupa di daerah asalnya.
“Kami juga diminta untuk menggelar agenda yang sama di Pasangkayu, Insya Allah,” imbuhnya.
Ketua Majelis Tabligh PW Aisyiyah Sulteng, Dr. Nurhayati Sutan Nokoe menjelaskan, penguatan Qaryah Thayyibah adalah sebuah program gerakan sinergitas pemberdayaan masyarakat desa oleh Aisyiyah. Sinergitas tersebut, dibangun melalui berbagai majelis yang ada dalam struktur organisasi Aisyiyah.
Pembinaan yang dilaksanakan di Desa Lumbudolo, pada bidang pendidikan disampaikan berbagai hal tentang kondisi pendidikan di tengah masa pandemi COVID-19, serta berbagai langkah dalam menghadapinya. Selain itu, para peserta juga diberikan penguatan keagamaan.
“Ini merupakan bagian dari perwujudan program Aisyiyah, sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) perempuan di bawah naungan Muhammadiyah, yang memberikan perhatian pada pemberdayaan masyarakat, khususnya kepada kaum perempuan,” tegas Nurhayati.
Sedangkan pada bidang keterampilan, warga peserta diberikan pelatihan singkat membuat berbagai aksesoris kerajinan tangan berbahan dasar akrilik. Selain itu, warga juga diberikan pelatihan singkat membuat minyak goreng kelapa, menggunakan teknik khusus agar minyak yang dihasilkan dapat bertahan lebih lama dibanding minyak goreng biasa.
“Kami berikan pelatihan keterampilan. Karena di tengah masa pandemi saat ini, orang-orang yang memiliki keterampilan bermanfaat menjadi salah satu pihak yang mampu bertahan, utamanya dari sisi ekonomi,” tandas Nurhayati. IEA