DONGGALA, MERCUSUAR – Pasca gempa 7,4 Mag. Disusul Tsunami di Teluk Palu 28 September 2018, sejumlah toko dan usaha kaffe di Kota Banawa ibukota Kabupaten Donggala mulai beraktifitas seperti biasa. Hal yang sama juga terjadi di instansi pemerintahan.
Terpantau Cafe Net dan beberapa cafe dan warung di Donggala sudah melayani pelanggan, sementara di pemerintahan sejumlah kantor mulai beraktifitas. Tetapi mereka hanya membersihkan ruangan yang tertimpa gempa.
Selain itu, masih banyak kantor yang pegawainya belum berkantor.
Jalan Poros Palu Donggala yang dihantam Tsunami sudah mulai bersih, meski beberapa titik masih ada material bangunan yang bergelimpangan di pinggir jalan.
Namun sudah dibersihkan sejak beberapa hari lalu dibantu oleh aparat gabungan TNI dan Polri serta relawan yang datang ke Donggala dari berbagai daerah di Indonesia.
Waka Polres Donggala Kompol Abubakar Djafar, bersama personil BKO Brimob Polda Sulawesi Selatan dan Brimob Sulbar, Brimob Banten Brimob Kaltra dan Dit Sabhara Polda Sulsel gotong royong membersihkan puing – puing di Kelurahan Labuan Bajo Donggala.
“Kami dibagi tugas oleh Kapolres sebagian personil bembersihkan puing – puing reruntuhan akibat gempa dan sebagian personel yang di pimpin langsung oleh Kapolres menyalurkan bantuan sembako di wilayah Sirenja dan Balaesang Kab.,” terang Waka Polres Rabu (10/10/2018).
Gotong-royong dipusatkan di Labuan Bajo dan akan dilanjutkan di lokasi yang berbeda yang terdampak gempa.
Dengan adanya kegiatan ini, pihaknya berharap masyarakat akan lebih terbantu, dan bisa mengurangi rasa trauma terhadap gempa. TUR
Aktivitas Kota Banawa Berangsur Normal
