Bina Keluarga dengan Menumbuhkan Sikap Pengertian

DONGGALA, MERCUSUAR – Kegiatan Pembinaan Keluarga Islam yang memeroleh Bimbingan Perkawinan (Bimwin) dan Keluarga Sakinah  Piloting  Pusaka  Sakinah  tahun  2023, dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Donggala, H. Rusdin, di KUA Sirenja, Senin (20/3/2023).

Dalam arahannya, Rusdin menyampaikan proses pembinaan keluarga dalam Islam adalah dengan menumbuhkan sikap saling mengerti dan memahami  antara masing-masing anggota keluarga, dalam melaksanakan hak dan kewajibannya.

Membangun keluarga yang bahagia, tenteram dan sejahtera, kata Rusdin, merupakan  impian  semua  orang. Namun hal tersebut bukanlah hal yang mudah, karena keluarga adalah jiwa masyarakat dan tulang punggungnya.

“Dalam bahasa Arab, kata keluarga disebut dengan Al Usrah, yang dimaknai dengan perisai yang melindungi. Keluarga dan kerabat seseorang, satu kelompok yang dihubungkan dengan ikatan kesamaan,” ujar Rusdin.

Ia melanjutkan, Al-Qur’an menggambarkan kenyamanan keluarga dengan istilah sakinah, sebagai tempat berlabuhnya setiap anggota keluarga dalam suasana yang nyaman dan tenang, sehingga menjadi lahan subur untuk tumbuhnya cinta kasih atau mawaddah warahmah, di antara sesama anggota keluarga.

“Olehnya, kalimat mawaddah warahmah dapat menjadi petunjuk untuk tercapainya sebuah keluarga yang sakinah, terjalinnya suatu hubungan yang kuat di antara keluarga, bahkan melebihi kedekatan dengan orang tua mereka,” pungkas Rusdin.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kemenag Donggala, Dr. H. Haerullah Muh. Arief mengatakan bahwa hidup berkeluarga tidak akan bahagia, jika keluarga tersebut tidak merasakan ketenangan dan ketentraman, baik secara lahiriah maupun batiniah. Kunci dari ketenangan  adalah menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing.

“Selain itu, mu’asyarah bil ma’ruf  yang mencakup pemenuhan nafkah, bermusyawarah dalam keluarga, menutupi kekurangan istri di rumah,menjaga penampilan dan membantu tugas-tugas  istri di rumah, adalah salah satu  hikmah  dari mu’asyarah bil ma’ruf, agar pasangan suami istri mendapat kebahagian dan ketenangan dalam hidup,” jelas Haerullah. */IEA

Pos terkait