BRIlian Dorong Kemajuan BUMDes Boya Peramba Mandiri

DONGGALA, MERCUSUAR – Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Boya Peramba Mandiri, Desa Nupabomba, Kecamatan Tanatovea, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah menjadi salah satu desa yang terpilih dalam Desa BRIlian.

Desa Nupabomba masuk dalam tiga besar Desa BRIlian setelah melewati seleksi ketat dari ratusan desa yang terdaftar di wilayah Kanwil BRI Manado.

Direktur BUMDes Boya Peramba Mandiri, Muhammad Ayub saat dikunjungi dalam program kegiatan BRI Menanam bersama Manajer Bisnis Mikro Bank BRI Cabang Palu, Made Sudarsana beberapa waktu lalu mengatakan, keberadaan BUMDes Boya Peramba Mandiri terus berkembang dan bergerak maju ditopang program Desa BRIlian. Program yang dicanangkan BRI untuk mendorong kemajuan desa dengan inovasi bagi dan BUMDes.

Menurut Ayub, Program Desa BRIlian memberikan efek positif dalam pengelolaan BUMDes, salah satunya terkait pelayanan transaksi jual beli di BUMDes yang lebih terintegrasi dengan pembayaran non – tunai. Pembeli bisa bertransaksi menggunakan QRIS di aplikasi BRIMO BRI.

“Dalam proses transaksinya, BUMDes ini menggunakan aplikasi QRIS BRIMO BRI sehingga terjamin keamanannya dan hal itu dilakukan saat pembelian secara online dan saat mengikuti pameran. Aplikasi BRIMO turut membantu pencatatan transaksi keuangan kami,” terang Ayub, sembari menambahkan dalam pengelolaan BUMDes ini pihaknya senantiasa mengedepankan aspek akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan sehingga menggunakan BRI dalam setiap transaksi keuangannya.

Pelatihan peningkatan kualitas pengelolaan desa yang menginspirasi untuk kemajuan desa dan BUMDes dalam program Desa BRIlian menambah wawasan pengetahuan pengurus BUMDes. Pendampingan dari kalangan Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sam Ratulangi Manado melalui program Desa BRIlian ini memberikan nilai positif terhadap pengelolaan BUMDes.

“BRI dalam program ini telah memberikan bantuan dari sisi modal berupa penambahan modal usaha untuk Bumdes Rp10 juta, memfasilitasi pencetakan kemasan produk BUMDes, penguatan kapasitas pengurus terutama dalam bidang manajemen,” tutur Ayub.

Ayub menambahkan, BUMDes yang dipimpinnya ini berdiri sejak 2018 dan modal awal pendiriannya berasal dari Dana Desa dan saat ini sudah memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Desa.

Lebih lanjut Ayub menjelaskan, Desa Nupabomba yang berada di ketinggian mempunyai potensi tanaman berkualitas seperti perkebunan kopi yang melimpah sehingga ini menjadi berkah tersendiri bagi warga masyarakat disekitar wilayah desa tersebut.

Potensi alam ini dimanfaatkan Pemerintah Desa setempat dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) Boya Peramba Mandiri yang fokus mengembangkan usaha kopi dan memasarkannya ke toko oleh-oleh dan warung kopi yang ada di Kota Palu. Selain itu pemasaran dilakukan melalui media online serta ajang pameran yang dilakukan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Donggala dan Provinsi Sulawesi Tengah.

Pimpinan Bumdes Boya Peramba Mandiri, Muhammad Ayub mengatakan alasan pihaknya mengembangkan kopi sebagai komoditas unggulan dalam pemasaran Bumdes karena melihat potensi kopi yang melimpah dan bisa dikembangkan dalam bentuk inovasi minuman kekinian.

“Kami melihat basis potensi yang kami kembangkan sesuai dengan potensi yang ada dalam hal ini tanaman kopi yang melimpah di desa kami. Membeli bahan baku kopi langsung dari petani yang jumlahnya 30 orang petani dan mengembangkan dalam proses produksi menjadi kopi bubuk, minuman siap saji dan produk olahan lainnya,” ujar Ayub saat dihubungi kembali Mercusuar, Sabtu (9/3/2024).

Sementara itu, Pemimpin Cabang BRI Palu, Budi Prastiyanto mengungkapkan pihaknya turut mengapresiasi terpilihnya Desa Nupamboba sebagai Desa BRIlian di wilayah Kanwil Manado. BRI turut mendukung dalam peningkatan kapasitas Bumdes melalui pemberian modal usaha, peningkatan kapasitas pengurus BUMDes, pendataan beasiswa bagi pelajar berprestasi di desa tersebut, dan penanaman pohon durian dan alpukat dalam program BRI Menanam. HAI

Pos terkait