DONGGALA, MERCUSUAR – Desa Polando Jaya, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala rawan banjir akibat aliran sungai Pasangkayu yang terus menggerus pinggiran sungai, hingga mendekati pemukiman. Olehnya, desa tersebut butuh pembangunan tanggul.
“Tolong dibantu. Paling parah di Desa Polando Jaya ini,” kata salah satu warga sekitar, Putu Wibawa, Kamis (10/1/2019).
Kondisi ini sudah lama terjadi, namun tidak kunjung ada perhatian serius, sehingga terjadi banjir warga selalu was-was ditambah lagi gerusan bibir sungai terus mendekati pemukiman penduduk di wilayah tersebut. Warga minta ada pemasangan bronjong.
“Harus dipasang bronjong, supaya air tidak tergerus,” kata Nisa, warga Polando Jaya.
Ia meminta kepada semua pihak untuk memperhatikan bukan hanya meninjau-ninjau saja dan tidak ada hasilnya. Hal ini juga pernah dibahas oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Donggala perwakilan Rio Pakava, I Wayan Kesti beberapa tahun lalu, namun belum membuahkan hasil.
Dia juga berharap kepada Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, untuk memperhatikan serius ancaman bencana banjir di desa itu.
Berdasarkan pantauan media ini, Rabu (8/1/2019) lalu, jika terjadi banjir, ketinggian air sungai mencapai 6 hingga 8 meter, sehingga hal ini secara otomatis akan masuk ke perkebunan dan juga bisa menghantam pemukiman penduduk Polando Jaya dan beberapa desa di wilayah itu.
“Belum lama ini banjir, tinggi sekali sama ke situ (kebun sawit warga dan perusahaan). Kalau banjir, tinggi air, sekarang musim banjir,” kata warga lainnya, Narto.
Kapolsek Rio Pakava, Ipda Ismail Bobby SH bersama Camat Rio Pakava Thamrin, selalu berkoordinasi mengenai masalah-masalah di wilayah itu, untuk mencari jalan keluar dan solusinya salah satunya soal banjir.
“Saya dan pak camat saling komunikasi, membahas masalah-masalah, jembatan rusak dan banjir di sini,” kata Kapolsek Rio Pakava tersebut. TUR