DONGGALA, MERCUSUAR – Provinsi Sulawesi Tengah patut berbangga karena berhasil meloloskan dua guru SMK dan SMA dalam ajang lomba karya tulis ilmiah (KTI) sejarah tingkat nasional. Lomba yang terangkai dalam Simposium Nasional Pembelajaran Sejarah III, yang berlangsung dari tanggal 3 sampai 6 Nopember 2021 di Palembang Sumatera Selatan ini, merupakan ajang bagi anggota Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI).
Dua guru perempuan ini, bernama Risma, S.Pd. M.Pd, mengajar di SMK Negeri 1 Donggala dengan KTI berjudul mengenal senjata tradisional khas masyarakat Sulawesi Tengah, Guma dan guru kedua bernama Hj. Asrida Arsyad, S.Pd. M.Pd mengajar di SMA Negeri 3 Sigi, dengan KTI berjudul Tarian Raigo pada Suku Kaili Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Pelepasan kedua guru ini menuju Palembang sebagai delegasi AGSI, dilaksanakan pada Senin (1/11/2021) oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulteng, Chwarismy Shindy, S.Sos, M.Si mewakili Plt Kadis Dikbud Sulteng, Yudiawati V. Windarruslina, SKM, M.Kes.
“Pemerintah Provinsi, khususnya Sekdis dan Kadis Dikbud, memberikan dorongan semangat kepada kami untuk terus semangat berkarya,” ujar Risma, di sela acara pelepasan delegasi AGSI.
Menurutnya, keberhasilan mereka menembus KTI sejarah tingkat nasional, tidak terlepas dari dukungan sejumlah pihak, seperti, H. Hamka Latif, S.Pd (Kepala SMKN 1 Donggala) dan Mu’jizat, S.Pd. M.Pd (Kepala SMAN 3 Sigi) serta Dr. Rahman Ansyari, M.Pd (Kabid Kebudayaan Disdikbud Sulteng), yang memberikan bimbingan dalam penulisan KTI kepada dua guru tersebut.
Kegiatan Simposium Nasional Pembelajaran Sejarah III di Palembang ini, dibuka oleh Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim yang dihadiri Presiden AGSI, Sumardiansyah Perdana Kusuma. HID