DONGGALA, MERCUSUAR – Penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi digital menjadi sebuah keniscayaan di era digital. Penggunaan media digital juga dirasa mampu mempermudah dan mempercepat transfer pengetahuan. Banyaknya aplikasi yang menyediakan materi audio visual sangat membantu proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan.
Agar sukses belajar secara online dengan perangkat digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah akan menggelar webinar literasi digital. Diskusi virtual untuk segmen pendidikan sekolah menengah di Kabupaten Donggala itu dijadwalkan berlangsung Rabu (28/2) pagi, mulai pukul 08.00 WITA.
Mengusung tema ”Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital”, webinar akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah 2 Provinsi Sulawesi Tengah Syarifah Mogili, yang akan bicara dari perspektif etika digital, Jawara Internet Sehat Sulteng Andi Rizky Hardiansyah (kecakapan digital), Mom Influencer Dyah Hakim (keamanan digital), dan dipandu oleh moderator Joan Permana.
”Webinar melalui aplikasi Zoom Meeting ini dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarandonggala2802. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Selasa (27/2/2024).
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menegaskan, agar sukses belajar online, pelajar harus memiliki kemampuan literasi digital. Selebihnya, pelajar juga harus mampu bersikap etis dalam bermedia digital. ”Sikap etis tersebut perlu diimplementasikan dalam diri setiap pelajar sebagai generasi masa depan bangsa, dengan berkarya tanpa plagiarisme,” imbuh Kemenkominfo dalam rilis.
Dengan kemampuan literasi digital, para pelajar akan mampu memanfaatkan aplikasi pembelajaran secara efisien maupun media sosial dengan bertanggung jawab. ”Mampu menghindari ujaran kebencian, hoaks, serta hal-hal yang bersifat negatif lainnya,” tegas Kemenkominfo dalam rilis.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) merupakan salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
”Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” urai Kemenkominfo.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Mengutip survei yang dirilis APJII, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” tulis Kemenkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. */JEF