DONGGALA, MERCUSUAR – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulteng memberikan 16 sertifikat penghargaan kepada penggiat lingkungan hidup, pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2023, yang diselenggarakan di salah satu resort di Pantai Tanjung Karang, Kabupaten Donggala, Jumat (9/6/2023).
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tersebut diawali dengan aksi bersih pantai dalam bentuk membersihkan dan memungut sampah di sepanjang Pantai Tanjung Karang, bersama para pegiat lingkungan.
Acara dilanjutkan dengan upacara, sekaligus pembacaan sambutan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang dibacakan Kepala DLH Provinsi Sulteng, Yopie M.I. Patiro.
Pada kesempatan itu, Yopie menyampaikan bahwa pada sesi kelima United Nations Environment Assembly (UNEA-5.2) pada 2 Maret 2022 di Nairobi, Kenya, sebanyak 175 perwakilan dari negara-negara di dunia menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan internasional untuk mengakhiri polusi plastik.
Lebih lanjut, ia menjelaskan rencana mengakhiri polusi plastik yang disebut ‘Resolusi Polusi Plastik’ (Plastic Pollution Resolution), yang secara spesifik membahas soal penanggulangan polusi plastik dalam satu siklus penuh, mulai dari sumbernya sampai ketika berakhir di laut.
“Resolusi Plastik ini langkah besar dalam upaya dunia memerangi polusi plastik, mengingat semakin mengkhawatirkannya permasalahan plastik yang ikut berperan dalam tiga jenis krisis yang melanda planet kita, yakni perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, serta polusi,” Kata Yopie.
Piagam Penghargaan diserahkan kepada organisasi pemerhati dan pegiat lingkungan yang di antaranya yaitu PT Panca Amara Utama dalam menjaga dan melestarikan burung Maleo, Bank Sampah 45 dalam pengembangan bank sampah dan penanganan sampah, Donggala Diving Club dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup di sekitarnya, Saiful Bakri, pengabdi lingkungan ‘penyu’ dan Ilham Ari Wibadi, pembina lingkungan ‘Pertanian Organik Ramah Lingkungan’ dan lainnya.
Acara diakhiri dengan selebrasi pembentangan spanduk HLH tahun 2023 di dalam Laut Pantai Donggala, serta orasi dari masing-masing organisasi pemerhati lingkungan. */ABS