Kantor Kemenag Donggala, Terus Kembangkan Desa Sadar Kerukunan

RUSDIN

DONGGALA, MERCUSUAR – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Donggala akan terus mengembangkan program Desa Sadar Kerukunan, pada tahun ini. Program tersebut telah dicanangkan sejak tahun 2020 lalu, berlokasi di Desa Watatu, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala.

“Terkait kerukunan beragama, kita menunjuk salah satu desa binaan kita untuk sadar kerukunan, di Watatu. Penetapannya pada tahun 2020 lalu, dan dihadiri langsung oleh pak Kakanwil Kemenag Sulteng,” ujar Kepala Kantor Kemenag Donggala, H. Rusdin, belum lama ini.

Pada desa sadar kerukunan tersebut, jelas Rusdin, diprogramkan berbagai kegiatan-kegiatan keagamaan, serta kegiatan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kerukunan umat beragama. Program tersebut melibatkan para penyuluh agama PNS dan non-PNS.

Desa Watatu dipilih, kata Rusdin, karena memiliki etnis, suku, dan agama yang sangat beragam.

“Penyuluhan keagamaannya kerja sama dengan penyuluh agama, baik itu Hindu, Kristen, Islam, serta agama lainnya. Kita juga melaksanakan pembinaan dan kegiatan-kegiatan bekerja sama dengan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Donggala. Insya Allah, akan terus dikembangkan di tahun ini,” pungkas Rusdin.

Sebelumnya diberitakan, peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-75 Kemenag tahun 2021 mengambil tema “Indonesia Rukun”. Terkait kerukunan dalam kehidupan masyarakat di Sulteng, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Rusman Langke menegaskan, masyarakat Sulteng pada dasarnya telah memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang tinggi.

Kearifan lokal masyarakat Sulteng, sebutnya, memiliki makna yang dalam terkait kehidupan yang penuh toleransi dan nilai-nilai persaudaraan.

“Sulteng memiliki kearifan yang sangat luar biasa. Misalnya ‘nosarara nosabatutu’, rasa persaudaraan inilah yang harus kita wujudnyatakan dalam kehidupan kita sebagai umat manusia,” ujar Rusman, baru-baru ini. IEA

Pos terkait