DONGGALA, MERCUSUAR – Dinas Perikanan Kabupaten Donggala melaksanakan kegiatan penyaluran bahan baku olahan perikanan untuk mencegah stunting di Kecamatan Banawa, khususnya di lima desa, yaitu: Loli Oge, Loli Saluran, Loli Pesua, Loli Tasiburi dan Loli Dondo.
Kepala Diskan Donggala, Ali Assagaf di sela kegiatan itu pada Jumat (29/11/2024) mengatakan bahwa semua desa Loli yang masuk dalam locus keluarga stunting mendapatkan bahan baku olahan perikanan sebanyak 140 KK berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB).
Diharapkannya angka stunting bisa menurun dengan adanya intervensi dari Diskan Donggala yang menyalurkan bantuan bahan baku olahan perikanan maupun ikan segar dalam tiga tahap penyaluran.
Namun hal yang tidak kalah penting agar masyarakat lebih termotivasi untuk mengkonsumsi ikan yang memiliki kandungan protein tinggi dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, sekaligus dapat memenuhi target konsumsi ikan per kapita per tahun.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Donggala, Nasir yang turut menghadiri kegiatan tersebut, menyampaikan terima kasih kepada Diskan Donggala yang sudah melakukan kegiatan penyaluran bahan baku olahan perikanan.
Ia menilai pemberian bahan ikan tersebut merupakan hal yang baik karena dapat membantu pencegahan stunting, khususnya di wilayah Loli bersaudara.
“Semoga ke depan, para kades bisa membawa masyarakatnya agar sehat jasmani dan tumbuh dengan cerdas dengan adanya bahan olahan perikanan ini,” ujar Nasir.
Sejumlah kepala desa juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Donggala melalui Kepala Diskan Donggala.
Kades Loli Oge, Gatot mengatakan dalam Alokasi Dana Desa sudah dimasukkan anggaran terkait stunting yaitu makanan tambahan.
“Saya bersyukur ada bantuan dari Dinas Perikanan yang memberikan olahan siap saji ini. Dengan adanya bantuan ini masyarakat bisa terbantukan,” ujar Kades Gatot.
Kades Loli Saluran, Agus Priyono mengatakan bahwa di desanya terdapat 30 orang berisiko stunting, namun sudah dilakukan penyegaran data dengan melakukan pertemuan denan seluruh pihak terkait.
Kepala Desa Loli Dondo, Rihar Wijaya mengatakan desanya yang menjadi desa percontohan se Suilteng untuk integritas layanan primer (ILP) sudah memfokuskan pada kegiatan pencegahan stunting.
Kepala Desa Loli Tasiburi, Ludin mengatakan bahwa di desanya pada 2023 terdapat 40 orang berisiko stunting, yang dilakukan dengan memberikan makanan tambahan, sehingga pada 2024 menjadi 15 orang saja.
Kades Loli Pesua yang diwakili Kasi Pemerintahan, mengatakan di desanya yang jadi locus tanting sudah mengalami penurunan angka stunting yang diintervensi dari ADD program makanan tambahan. HID