MA Nahdlatul Khairaat Laksanakan Pembelajaran Blended Learning

IMG_20220221_105801-e467015e
FOTO: Firman

DONGGALA, MERCUSUAR – Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Khairaat melaksanakan pola pembelajaran blended learning, yakni perpaduan antara pola pembelajaran luring dan daring. Hal ini dilakukan, menyikapi peningkatan kasus Covid-19, akhir-akhir ini.

Demikian disampaikan Kepala MA Nahdlatul Khairaat, Firman, Senin (21/2/2022). Kata dia, pada penerapan blended learning ini, porsi pembelajaran secara luring lebih besar. Hal ini mempertimbangkan kondisi siswa yang sebagian besar merupakan santri Pondok Pesantren Nahdlatul Khairaat yang menaungi madrasah tersebut, sehingga peluang penyebaran virus sesama siswa, menjadi lebih kecil. Selain itu, hampir 100 persen siswa madrasah tersebut telah melakukan vaksinasi Covid-19.

“Pembelajaran secara luring kita maksimalkan, untuk menghadapi masa ujian yang akan tiba tidak lama lagi. Namun, pembelajaran secara luring ini dilakukan secara bergantian, antara kelas X, XI dan XII,” jelasnya.

Selain pembelajaran luring di madrasah, pihaknya juga mengunjungi rumah siswa, atau mengumpulkan siswa yang berada di desa-desa terpencil di sekitar madrasah. Hal ini dilakukan agar siswa yang berada di desa terpencil, juga dapat mengakses pelajaran.

“Para siswa yang tinggal di desa terpencil ini, biasanya terkendala saat mengakses pembelajaran secara daring, entah itu kendala jaringan, paket data, hingga tidak memiliki HP android. Kendala lain saat guru berkunjung ke rumah siswa, biasanya siswa pergi ke kebun atau membantu orang tuanya bekerja,” ujarnya.

Untuk pembelajaran daring kata dia, juga tetap dilakukan, dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi siswa. JEF

Pos terkait