DONGGALA, MERCUSUAR – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Donggala melalui Bidang Pemberdayaan Nelayan telah mengadakan pelatihan teknis usaha penangkapan ikan pelagis kecil, di Kecamatan Labuan, yang diikuti 80 orang nelayan, di Desa Labuan Lelea, belum lama ini.
Kepala Diskan Donggala, Ali Assagaf mengatakan, kegiatan tersebut menjadi dasar dalam menentukan kebijakan program pembangunan perikanan tangkap yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat guna.
Hal itu, jelasnya, merupakan bentuk pembinaan kepada nelayan tangkap, terkait pentingnya memahami dan mengetahui berbagai jenis sumber daya pelagis kecil, yang menjadi basis usaha penangkapan ikan.
“Maksud maupun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini, antara lain untuk meningkatkan keterampilan nelayan tangkap secara teknis, berbagai jenis dan fungsi alat penangkapan ikan, dan berbagai sumberdaya ikan yang beroperasi di wilayah (zona) pelagis kecil yang menjadi basis usaha penangkapan ikan,” jelasnya.
Di samping itu, ia berharap, terwujudnya partisipasi aktif nelayan tangkap, dalam melaksanakan pelatihan teknis dan mengetahui arah kebijakan pembangunan perikanan di bidang perikanan tangkap, khususnya di Kecamatan Labuan.
Para peserta pelatihan berasal dari dua kelompok usaha bersama (KUB), yakni KUB Barakuda, KUB Kuda Laut beserta nelayan lainya yang ada di Desa Labuan Lelea.
Narasumber dan instruktur yang hadir yakni Kepala Diskan Donggala diwakili Sekretaris Diskan, Kasim, dan Kepala Bidang Daya Saing, Anwar Lanawi, serta Dosen Sumber Daya Akuatik Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat Palu, Sonny Lahati.
Para pemateri menjelaskan antara lain tentang ikan pelagis yang merupakan kelompok ikan yang berada di lapisan permukaan air dengan kedalaman nol sampai 200 meter di bawah permukaan laut, yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok ikan pelagis besar dan kelompok ikan pelagis kecil.
Contoh ikan pelagis yang umum dijumpai seperti tuna mata besar (thunnus obesus), tuna sirip panjang, (thunnus alalunga),tuna sirip hitam (thunnus atlanticus), tuna sirip biru, tuna sirip kuning, ikan pedang (xiphias gladius), layaran (isthioporus orientalis), marlin (makaira sp), ikan tongkol, cakalang (katsuwonus pelamis), tenggiri (scomberomorus commersoni), kembung (Rastrelliger spp), layang (Decapterus spp), selar (Selaroidesspp), tembang (Sardinella sp) dan teri (Stolephorus spp).
Jenis alat tangkap yang digunakan dalam kegiatan operasional penangkapan ikan seperti pukat cincin (purse seine), payang (seine net), jarring insang (gill net), jaring insang hanyut (drift gillnet), bagan perahu (boat lift net), dan bagan tancap (stationary lift net).
Sumber daya ikan pelagis memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi wilayah, khususnya wilayah yang memiliki potensi sumber daya ikan pelagis.
Peranan utama sumber daya ikan pelagis adalah pemenuhan gizi dan protein masyarakat dan secara ekonomi dapat meningkatkan pendapatan nelayan. HID