Penggiat Media Diminta Optimal Dukung Program P4GN 

????????????????????????????????????

DONGGALA, MERCUSUAR – Badan Narkotikan Nasional Kabupaten (BNNK) Donggala menggelar  workshop penguatan kapasitas kepada insan media untuk mewujudkan kota tanggap bencana narkoba dalam rangka Pencegahan, Pemberantasan dan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

Workshop yang diikuti 20 peserta dari sejumlah media itu, dilaksanakan di Hotel Jazz Anna Donggala Kecamatan Banawa pada Kamis (27/10/2022) yang dibuka oleh Kepala BNNK Donggala, AKBP Abire sekaligus sebagai narasumber yang membawakan materi kebijakan dalam P4GN. 

Sambutan Kepala BNNK Donggala mengharapkan melalui kegiatan workshop ini, agar para penggiat media harus mampu mengoptimalkan dan berperan aktif membantu pemerintah dalam mendukung program P4GN dengan terus melaksanakan berbagai kegiatan melawan Narkoba, mengingat wilayah Donggala sudah semakin berkembang terhadap peredaran dan penyalahgunaan Narkoba .

Tiga narasumber lain, yaitu pertama, Kepala Satres Narkoba Polres Donggala, IPTU Kristianto SH yang membawakan materi bertema, aspek hukum dari P4GN berdasarkan UU nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, kedua dokter Kristina Martha Tuhalauruw Dokter Umum PKM Lembasada yang membahas tentang Konseling Adiksi dan Rehabilitasi, serta pemateri ketiga  Mas’udin Radja, S.Sit.,M.Kes.,C.Ht., Fasilitator dan Motivator yang membahas tentang Rencana Aksi dalam P4GN.

Kepala Satres Narkoba Polres Donggala dalam materinya menekankan bahwa dalam proses pemberantasan harus dilakukan secara profesional tanpa ada kepentingan pribadi.

Diperlihatkannya pula pemetaan jaringan peredaran gelap narkoba di wilayah Donggala dan menjelaskan pasal-pasal terkait yang bisa diterapkan dalam pemberantasan gelap narkoba. 

Ia juga berpesan kepada awak media untuk selalu memberi informasi kepada pihak terkait dan sering melakukan sosialisasi, dengan harapan agar tangkapan polisi atau pihak terkait semakin berkurang. 

“Penuhnya penjara, bukan sebuah prestasi. Tapi dengan kosongnya penjara menandakan kurangnya penyalahgunaan gelap narkoba,” tandasnya. 

Sementara dokter Kristina Martha Tuhalauruw  menjelaskan tentang konseling adiksi, prinsip-prinsip konseling adiksi dan metode konseling adiksi. 

Satu hal penting dalam penjelasannya bahwa penggunaan narkoba tidak akan sembuh, melainkan hanya dikatakan pulih karena narkoba merupakan penyakit kronis.

Pemateri ketiga, Mas’udin Radja memberi masukan kepada pihak BNN agar bisa memberikan apresiasi dalam bentuk penghargaan (reward) kepada para media yang gencar menulis berita terkait narkotika dengan beberapa kriteria hasil musyawarah maupun ketentuan yang dibuat oleh BNN. HID

Pos terkait