DONGGALA, MERCUSUAR – Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, yang diperingati setiap 26 Juli, 156 orang yang terdiri dari anggota Mangrovers Palu, KTH Gonenggati Jaya, Pramuka Saka Bahari, sejumlah KPA dan masyarakat Kabonga Besar, Kabupaten Donggala, menggelar bakti sosial di pesisir Donggala, khususnya di Kabonga Besar, Kecamatan Banawa.
Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Mangrove Donggala, Yurianto menjelaskan, gerakan ini juga merupakan upaya non litigasi dari KTH Gonenggati Jaya, dalam melawan klaim pribadi terhadap wilayah mangrove Kabonga Besar.
“Selain pembersihan kawasan Mangrove, bakti sosial ini juga dilanjutkan dengan penanaman Mangrove di lokasi wisata Mangrove Kabonga Besar,” tambah Yurianto, Minggu (26/7/2019).
Yurianto mengatakan, Mangrove selain jadi objek wisata, juga bisa dijadikan sebagai penahan tsunami dan abrasi pantai. Terbukti, saat tsunami 2018 lalu, kawasan itu tidak tersentuh tsunami.
“Hal ini juga sebagai upaya pelestarian alam, khususnya ekosistem mangrove,” paparnya.
Pada peringatan International Day For The Conservation of the Mangrove Ecosystem yang pertama di tahun 2016, UNESCO menekankan pentingnya melindungi Mangrove, sebagai bagian dari Agenda for Sustainable Development.
“Saya berharap, ke depannya masyarakat bisa sadar untuk tidak lagi membuang sampah di laut dan Mangrove, sebab laut dan Mangrove bukan toilet atau tempat sampah,” tegas Yurianto. TUR