Peternak Sapi di Malonas Butuh Pendampingan 

SAPI

DONGGALA, MERCUSUAR – Wakil Bupati (Wabup) Donggala, Moh. Yasin, melaksanakan peninjauan kegiatan para peternak sapi di Desa Malonas, Kecamatan Dampelas, Selasa (29/6/2021).

Dalam kunjungannya bersama Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Donggala, Hari Soetjahyo itu, wabup melihat dan berdialog dengan kelompok tani (poktan) Merta Sari, yang masuk dalam gabungan poktan (gapoktan) Maju Bersama Desa Malonas.

Ketua Kelompok Merta Sari, I Gede Subirdja dan sejumlah anggota peternak, menyambut kedatangan wabup dengan memberikan sejumlah penjelasan tentang kondisi peternakan di kecamatan penghasil beras itu.

Menurutnya, salah satu yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam memberikan bantuan kepada para petani atau peternak, agar dikuatkan dengan pendampingan yang memadai. Pentingnya pendampingan ini, agar target yang diharapkan dapat tercapai maksimal.

I Gede Subirdja juga mengusulkan, agar di tempatnya beternak sapi oleh kelompoknya ini, agar disiapkan sarana prasarana yang memenuhi standar dalam pengelolaan peternakan yang terintegrasi. Karena selama ini lokasi peternakannya sering menjadi tempat studi banding. 

 

Wabup Donggala, Moh. Yasin pada prinsipnya sangat memahami apa yang diusulkan oleh para peternak tersebut.

“Kami kesini selain sebagai wabup juga sebagai ketua penanggulangan kemiskinan daerah. Apa yang telah dilaksanakan oleh peternak di Malonas, bisa menjadi contoh dalam pengembang biakan peternakan sapi,” ujarnya.

Wabup juga menyampaikan kepada Kadis Peternakan Donggala, agar usulan yang disampaikan para peternak tersebut dapat diperhatikan dan direalisasikan dalam tahun anggaran mendatang.   

“Saya berharap agar diprioritaskan bantuan peternakannya dari anggaran daerah. Agar kelompok ini bisa penambah ternak dan mengelolanya secara terintegrasi,” tegasnya.

Poktan Merta Sari Gapoktan Maju Bersama Desa Malonas ini, selain memelihara sapi potong juga memelihara pengembangbiakan sapi Bali. Di samping itu pemanfaatan limbah kotoran sapi dan air seninya sudah diolah menjadi pupuk cair, yang dijual Rp10 ribu per liter. HID

Pos terkait