PPDM Tingkatkan Pendapatan Masyarakat Salubomba

DONGGALA, MERCUSUAR – Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang diselenggarakan Universitas Alkhairaat (Unisa) palu dan didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), disebut bermanfaat meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Salubomba Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala.

Salah seorang anggota kelompok budidaya lebah madu ‘Lanoa’ binaan PPDM di Desa Salubomba, Majid mengatakan, dirinya bersama anggota kelompok lainnya telah merasakan manfaat program tersebut sejak Agustus 2022. Kelompok ‘Lanoa’ telah resmi bergabung dengan PPDM sejak Juni 2022.

“Status kelompok saya adalah kelompok  yang telah menghasilkan madu. Selama ini pengolahan madu yang dilakukan masih tradisional dengan cara pemerasan, dan ternyata masih banyak madu yang tertinggal di kain. Namun, setelah bergabung di PPDM pengolahan madu menggunakan mesin spiner sehingga tidak disentuh tangan lagi,” kata Majid, Selasa (29/11/2022).

Diungkapkannya, dengan menggunakan mesin, produksi madunya meningkat dalam 10 sarana yang diolah, dapat menghasilkan  8–10 botol.

“Kalau pengolahan madu dengan cara pemerasan paling banyak 5–6 botol. Selisihnya 3 botol,” ungkap Majid.

Tim penyelenggara PPDM tersebut terdiri dari Ketua Tim, Dr. Sitti Sabariyah D, M.Si. dari Unisa Palu serta para anggota Marjun, S.E., M.M. (Unisa), Septriani, S.T.P., M.Sc. (Unisa), dan Drs. Muhammad Jufri, M.Si. dari Universitas MUhammadiyah Palu.

Ketua Tim Pelaksana PPDM, Dr. Ir Sitti Sabariyah mengatakan bahwa dengan menggukan mesin spiner dalam mengolahan madu, membuat proses produksi menjadi lebih higenis atau lebih bersih karena terhindar dari kerigat pada saat memeras.

Untuk menjaga kualitas produk, pada tanggal 12 November 2022 lalu, dilaksakan pelatihan keamanan pangan unuk mendapat PIRT sebagai dasar hukum untuk berproduksi. Adapun narasumber dalam pelatihan tersebut yang perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala, Jeni, serta Dr. Sitti Sabriyah dari akademisi.

Kegiatan PPDM merupakan kegiatan multitahun yang direncanakan selama 3 tahun sejak 2020 sampai 2022. Dari kegiatan-kegiatan pengabdian multitahun yang lolos pada tahun 2020, hanya PPDM  yang diselenggarakan Unisa yang berhasil mendapatkan jenjang waktu 3 tahun. Sedangkan yang lainnya ada hanya berkisar 1 tahun dan 2 tahun, tergantung penilaian reviewer. 

Kegiatan PPDM pada tahun ketiga meliputi beberapa pelatihan yaitu pelatihan teknis yang meliputi pelatihan budi daya lebah, demo atau praktik pemasangan kotak jebakan, demo atau praktik cara panen lebah madu, dan demo atau praktik pengolahan madu teknologi.

Kemudian ada pula pelatihan pengolahan ikan, yang meliputi demo pembuatan bakso ikan, demo pembuatan somai ikan, demo pembuatan naget ikan, demo pembuatan abon ikan, dan demo pembuatan ikan teri atau rono krispi.

Kegiatan lainnya, yakni pelatihan pengolahan tempurung yang meliputi pembuatan arang dan pembuatan briket tempurung.

Selain itu, ada pula pelatihan nonteknis yang meliputi strategi pemasaran yang dilakukan secara tatap muka dan daring, manajeman usaha pembuatan pembukuan kas sederhana, dan penguatan kelembagaan kelompok.

Sementara itu pendampingan pascapelatihan meliputi pembuatan produk, pemasaran produk, dan pembukuan hasil penjualan produk.

Anggota pelaksana PPDM, Muhammad Jufri menambahkan, dari seluruh program yang dikembangkan, baru 2 kegiatan yang telah menghasilkan peningkatan pendapatan, yakni budi daya lebah dan pengolahan ikan.

“Sedangkan pembuatan arang dan briket belum ada hasilnya. Salah satu penyebabnya, karena pelatihannya baru dilaksanakan pada bulan November,” kata Jufri.

Sedangkan untuk kegiatan budi daya lebah, lanjut Jufri, telah melakukan pemasaran produk sejak bulan Agustus 2022, dan sampai November 2022 mampu menghasikan pendapatan sebesar Rp38.000.000 dari hasil penjualan madu dan penjualan koloni lebah yang lebih besar dari pada penjualan madu. Sedangkan penjualan olahan ikan baru menghasilkan dana sebesar Rp2.000.000 dari hasil penjualan produk ikan.

“Olehnya, ke depan kelompok budi daya lebah dijadikan kelompok penangkar beni lebah madu,” imbuhnya.

Pihak pemerintah desa, ungkap Jufri, mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek, Rektor Unisa Palu dan unismuh Palu, serta tim pelaksana PPDM.

“Melalui kegiatan monev yang dilaksanakan pada 19 Oktober 2022 secara daring, Kepala Desa hadir dalam kegiatan tersebut sekaligus mengucapkan terima kasih kepada kementerian agar kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan,” pungkas Jufri. IEA

Pos terkait