DONGGALA, MERCUSUAR – Puluhan orang tua murid menggelar orasi di SDN 19 Banawa, Kelurahan Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Mereka menolak keberadaan kepala sekolah baru, Susilawati, yang baru saja dilantik Bupati Donggala, Kasman Lassa, 4 Maret 2019 lalu.
“Kami masyarakat Ampera (Kelurahan Kabonga Kecil), tidak setuju kepala sekolah baru di sini,” kata salah seorang orang tua murid, Narti, dalam orasinya, Senin (25/3/2019).
Akibat aksi unjuk rasa tersebut, seluruh murid SDN 19 terpaksa diliburkan. Pergantian kepala sekolah tersebut, juga sangat mengganggu kebijakan lama yang sudah berjalan baik, di mata murid dan warga setempat.
“Kami masih menginginkan kepala sekolah lama (Supardi). Kalau bisa, pertahankan dia jadi kepala sekolah di sini,” tambahnya.
Aksi tersebut berlangsung sejak pagi, hingga menjelang siang. Para wali murid tetap bertahan di halaman sekolah, menunggu kepastian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Donggala.
Sementara itu Kepala SDN 19 yang baru, Susilawati mengatakan, dirinya juga tidak menginginkan jabatan tersebut. Dirinya meminta pihak terkait untuk menyelesaikan jabatan Supardi di SDN 19 itu, yang tersisa setahun.
“Mereka inginkan pak Supardi tetap di sini, sisa satu tahun (pensiun). Alangkah baiknya, kasih selesai dulu di SDN 19 Banawa. Kalau sudah pensiun, baru tidak ada masalah,” kata Susilawati.
Menanggapi penolakan wali murid tersebut, dirinya mengaku bersyukur karena dia adalah orang yang diatur dalam pemerintahan, selaku ASN.
“Karena saya orang yang diatur. Kalau masyarakat menolak saya, saya pulang, saya lapor bahwa saya tidak diterima di sini,” jelasnya.
Dirinya akan ke Dinas dan UPTD untuk melaporkan masalah tersebut. Hingga siang hari, wali murid membubarkan diri dengan tertib.
Diketahui, 4 Maret lalu, Bupati Donggala, Kasman Lassa melantik sekira 400 ASN di wilayah Donggala, di antaranya tercatat 100 lebih kepala sekolah, tersebar di semua kecamatan di Kabupaten Donggala. TUR