DONGGALA, MERCUSUAR – Memeriahkan pelaksanaan Festival Tenun Donggala ke-II 2023, Pemerintah Kabupaten Donggala menggelar Seminar Tenun Donggala, yang dilaksanakan pada Jumat (11/8/2023), di Kota Donggala. Seminar ini mengambil tema “Tenun Donggala Menuju Warisan Dunia”.
Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Indonesia yang juga Tim Penilai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO, Dr. Pudentia, pihak Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng, pihak Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVIII Sulselbar, serta dari pihak Pemerintah Kabupaten Donggala.
Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala, Rustam Effendi mengatakan, sejak penyelenggaraan perdana pada 2022 lalu, Festival Tenun Donggala telah memberikan dampak bagi pelestarian Tenun Donggala sebagai warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh Donggala. Salah satunya kata dia, adalah terbitnya Surat Edaran Bupati terkait penggunaan Tenun Donggala oleh ASN di lingkup Pemkab Donggala.
“Hal ini untuk mendukung spirit penetapan Tenun Donggala sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2016 lalu,” ujarnya.
Selain surat edaran tersebut, pihak DPRD Kabupaten Donggala juga mendukung inisiasi ini dengan hadirnya Peraturan Daerah terkait perlindungan dan pelestarian kain tenun Donggala. Hadirnya perda ini nantinya akan memberikan perlindungan dan jaminan terhadap kelestarian, mendorong pertumbuhan usaha ekonomi kerakyatan, mendorong terciptanya lapangan kerja, memotivasi pelaku UMKM untuk melakukan diversifikasi produk, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan.
“Untuk itu, Pemkab Donggala berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola produksi dan pemasaran Tenun Donggala, sehingga benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat, utamanya warga Desa Towale, sebagai sentra Tenun Donggala,” ujarnya. JEF